Mohon tunggu...
YUDI M RAMID
YUDI M RAMID Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

Dari pekerja medis ke Asuransi dan BUMN....

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Tiru Jepang Transportasi Bertahap, Jakarta Sudah Mulai

12 September 2022   12:24 Diperbarui: 12 September 2022   12:29 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 KRL Jabodetabek  | Foto wartakota.

Melalui apa, dengan sistem kereta api cepat.  Setelah dilakukan secara bertahap kini tercanggih didunia.

Ada kereta  api berkecepatan tinggi antarkota dan dalam kota. Ini tentu saja  lebih cepat dan nyaman darimengendarai mobil sendiri.

Orang mengenal Shinkansen - kereta api untuk kereta api berkecepatan tinggi  di Jepang.

Kereta api ini hanya membutuhkan waktu lebih dari 2 jam untuk menyelesaikan perjalanan  550 km.

Bayangkan kalau pakai mobil. Waktu normal bisa  6 sampai 7 jam.

Stasiun juga dibangun, dan kini ada 285 stasiun di seluruh negeri.

Berkat kemudahan ini, orang Jepang sering menggunakan  kereta antar kota dan kereta lokal. Waktunya dijamin dan surat keterlambatan apabila terjadi diakui oleh perusahaan dan instansi pemerintah sebagai bukan kesalahan.

Shinkansen belum mencatat adanya kecelakaan sejak beroperasi.

Trotoar lebih ramah untuk pejalan kaki , jalanan menjadi bersih dan tidak macet.

Keistimewaan lain dalam sistem transportasi Jepang adalah pembuat mobil dalam negeri sering memprioritaskan produksi minicar - mobil kecil untuk menyesuaikan dengan kehidupan perkotaan.

Mini kei atau Kendaraan kecil sangat populer pilihan transportasi di Jepang. © Reuters
Mini kei atau Kendaraan kecil sangat populer pilihan transportasi di Jepang. © Reuters
Minicar memiliki ukuran dan kecepatan yang terbatas , mudah bergerak dan berhenti di jalanan sempit.Harga yang   lebih murah,  lebih nyaman daripada mobil lain.

Mobil mini  lebih ringan  akan menghasilkan lebih sedikit tenaga dalam tabrakan, mengurangi cedera.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun