Warga yang tewas adalah orang Eropa dan pribumi sangat besar. Ini adalah pertama kalinya dalam sejarah letusan gunung berapi yang diketahui memiliki dampak seperti itu.
Ahli geologi Belanda Rogier Verbeek mencatat secara khusus bahwa letusan itu sedemikian dahsyatnya sehingga  dua pertiga pulau asli Krakatau menghilang dan digantikan oleh kerucut yang runtuh.
Pulau-pulau kecil baru, beberapa hanya akan bersifat sementara, tetapi salah satunya akan menjadi pulau tersendiri.
Beberapa teori telah dikemukakan oleh para ilmuwan. Salah satunya menunjukkan bahwa air laut membanjiri dapur magma, bereaksi dengan lava yang ada dan menghasilkan uap yang akan menyebabkan tekanan meningkat hingga menyebabkan ledakan.
Pendapat lain menunjukkan bahwa gunung berapi mungkin telah mengalami keruntuhan internal pada tahap akhir letusan yang mengekspos sejumlah besar magma ke tekanan atmosfer.Â
Untuk saat ini, tidak satu pun dari hipotesis ini yang mengumpulkan bukti yang cukup meyakinkan untuk dipercayai.
Letusan Gunung Berapi Krakatau sampai saat ini yang terbesar dalam ingatan manusia selain Gunung Tambora tahun 1815 juga di Indonesia.