Mohon tunggu...
YUDI M RAMID
YUDI M RAMID Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

Dari pekerja medis ke Asuransi dan BUMN....

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Komponen Pecahan Rudal Rusia Diselidiki, Barat Terkejut

6 September 2022   09:09 Diperbarui: 6 September 2022   09:14 730
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perang Ukraina Rusia adalah perang teknologi senjata canggih Barat. Jadi segala senjata, baik Jerman ataupun anggota NATO memberikan senjata dan melihat seberapa jauh kemampuannya.
Perancis mentransfer tank AMX-10RC ke Ukraina.

Rusia klaim hancurkan 4 HIMARS AS dengan rudal presisi tingkat tinggi. Foto/Ilustrasi via Sindonews.com
Rusia klaim hancurkan 4 HIMARS AS dengan rudal presisi tingkat tinggi. Foto/Ilustrasi via Sindonews.com
Tidak lupa, Barat dan Amerika melihat senjata Rusia salah satunya rudal  presisi ke sasaran militer Ukraina.Ukraina  dengan beberapa kelompok riset swasta mengumpulkan bagian-bagian roket untuk mengungkap rahasia teknologi Rusia dalam Persenjataan.


Ada yang mengejutkan para analis adalah bahwa semua senjata top Rusia, mengandung komponen dengan komponen yang relatif berteknologi rendah.

 Temuan ini dirinci dalam laporan oleh Conflict Armament Research - sebuah kelompok penelitian senjata independen yang berbasis di London.

Kelompok ini  meneliti senjata Rusia yang diambil bekas atau sisa pecahan Ukraina di medan perang pada bulan Juli.

Mereka telah menemukan bahwa Rusia  menggunakan kembali  komponen elektronik yang sama  (sudah ketinggalan) termasuk Rudal jelajah dan helikopter serang terbaru.

 Rudal presisi mengandung teknologi dan komponen non-Rusia, dan sebagian besar chip komputer yang  diproduksi  negara-negara Barat setelah tahun 2014.

Ini membuat kaget Barat karena telah memberlakukan  sanksi terhadap Rusia setelah aneksasi Moskow atas Semenanjung Krimea pada tahun 2014.

Jadi apapun termasuk larangan ekspor ke Rusia barang-barang berteknologi tinggi yang dapat membantu Rusia memperkuat kemampuan militer negara tersebut.

Tidak jelas bagaimana Rusia mengakses atau memperoleh komponen buatan Barat.

Pakar Spleeters menghubungi produsen semikonduktor AS dan Eropa untuk mengetahui bagaimana barang-barang mereka berakhir di gudang senjata Rusia.

Sedang diselidki apakah melalui pasar gelap atau transaksi sah.
Hal yang diselidiki adalah   sisa-sisa tiga rudal jelajah Rusia dikatakan sebagai yang terbaru dan tercanggih,

Rudal jelajah strategis Kh-101 dan roket peluncuran ganda Tornado-S. Model rudal ini semuanya mengandung komponen yang sama, terutama penerima navigasi satelit SN-99, yang memainkan peran yang sangat penting dalam operasi rudal.

Spleeters mengatakan bahwa penggunaan komponen yang sama oleh Rusia di banyak senjata menunjukkan "kemacetan" dalam rantai pasokan negara itu.

Para prnyelidik berkesimpulan itu membatasi kemampuan Moskow untuk menambahkan senjata berpemandu presisi ke dalam persediaannya.

Penyelidik mengatakan Rusia bergantung pada sejumlah produk semikonduktor dari produsen Barat untuk membuat tidak hanya senjata tetapi juga drone dan peralatan komunikasi, peralatan elektronik untuk helikopter, dan banyak barang militer lainnya.

“Dengan memeriksa papan sirkuit elektronik, kami menemukan bahwa mereka sering dibuat oleh produsen yang sama, meskipun tanggal produksinya berbeda. Rusia tampaknya hanya menggunakan produk dari produsen tertentu yang dipilihnya. Laporan Penelitian Persenjataan Konflik juga menyoroti perbedaan antara senjata utama Rusia dan yang dipasok ke Ukraina oleh AS.

 Penyelidik mengatakan Rusia memiliki berbagai senjata yang dapat ditiru oleh musuhnya.

 Rusia menggunakan teknologi yang digunakan pada akhir 1990-an atau awal 1990-an.
Amerika Serikat memiliki peraturan yang harus diikuti oleh kontraktor militer untuk mencegah negara-negara saingan dapat menyalin dan membuat versi senjata mereka sendiri.

Untuk melindungi teknologi dan informasi penting, Pentagon telah mengeluarkan banyak pedoman militer yang mengharuskan kontraktor menggunakan teknologi anti-pemalsuan.

 Menendez mencatat bahwa penggunaan kembali banyak komponen Rusia untuk membuat rudal juga dapat membantu menjelaskan mengapa rudal jelajahnya terkadang tidak terlalu akurat.

Karena sistem GPS non-standar terkadang dapat membuat beberapa kesalahan dalam pemrosesan sinyal satelit dan menyebabkan rudal jelajah meleset dari sasarannya.

Apakah karena itu kemajuan tentara Rusia lambat di medan perang.

Mungkin  saja terjadi dan Ukraina dapat mengimbanginya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun