Angkot buruk didaerah, dapatkah  menemukan alternatif?
Meski dijuluki sebagai kota termacet, menurut saya orang Jakarta dimanjakan dengan kendaraan umum yang nyaman. Kota lain boleh iri karena KRL disubsidi.Â
Di Jakarta TransJakarta, KRL , MRT dengan biaya murah terdapat disetiap jurusan.Â
Perjalanan saya dari Kramat Jati Jakarta Timur dekat perbatasan ke Bogor ke City Park yang jauh di ujung dekat perbatasan Tangerang cuma Rp 3.500. Sampai di tempat tak perlu angkot lagi meski Transnya sambung menyambung satu harga.
Belum lagi KRL yang nyaman dengan AC superdingin hanya Rp 3 ribu perak di Jakarta.Â
Kendaraan memakai jackcard yaitu jacklingko  yang  gratis..tis tis..tis.
Iri boleh saja, meski kaum menengahmya pilih mobil dan bermacet ria di jalan...gengsi dong.
Daerah penyangga seperti Botabek yang dijanjikan angkutan setara Jakarta tampaknya "sirna."
 Transpatriot Bekasi cuma merek dan mungkin  sangat sangat terbatas. Begitu juga trans..trans lainnya.
 Transjakarta yang dibangun di kota Penyangga seperti Bekasi dan Tangerang kosong melompong alasan Covid-19 . Covid sudah berlalu juga tak ada kabarnya.Â
Kendaraan umum angkot pribadi didaerah ini sudah lebih dua puluh tahun tidak pernah diremajakan.
Dengan kenaikan BBM sopir angkot dan penumpang sama susah.Â
Pengap dan berdesak desak dan saling salib kalau sedang melaju lebih cepat dari kendaraan pribadi.
Sopir angkot sudah seperti diizinkan ambil jalur kanan lawan arah sampai tujuanÂ
 Apakah gubernur Anis ganti, Transjakarta daerah penyangga dihidupkan  lagi? Entahlah.
Pemko yang akan menyediakan angkutan murah seperti Transpatriot di Bekasi atau daerah lain boleh dibilang tidak ada  Hanya sebagai lip service ada satu jalur Transpatriot.
Saatnya bbm naik pemda dan kota untuk memperbaiki angkutan umum. Agar kita dapat beralih kepada kendaraan nyaman. Tidak terlalu "panic buying."
Mungkinkah..???
Bagi awam, sepeda motor adalah alternatif. Jauh lebih banyak sepeda motor dari mobil. Sepeda motor dua kali kecepatan mobil di Jakarta, hanya menggunakan sepersepuluh bahan bakar, dan menggunakan jauh lebih sedikit ruang.
Sepeda motor jauh lebih efisien. Meski dibilang biang kemacetan kini terpaksa beralih kendaraan ini. Mobil parkir saja digarasi. Harga harga pada naik dan jangan harap turun. Apa boleh buat..
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H