Pandai Sikek adalah suatu nagari hanya belasan kilometer dari Bukittinggi .
Terkenal dengan tenunannya, Â tradisi menenun dari zaman "saisuak" abad ke-14.
Kerajaan Pagaruyung kala itu mewajibkan warga mengenakan kain tenun setiap upacara adat, termasuk pernikahan menjadi tradisi sampai saat ini.
Menghabiskan hari ditempat indah ini alangkah menyenangkan .
Nyonya Oreille  melihat dengan, kagum, pada hal itu biasa bagi kita.Â
Mrs Oreille dan anaknya Petite menghabiskan 5 minggu di Pandai Sikek membuat sebuah program video mengenai songket.
Setelah presentasi dibalaikota  mulailah  Mrs Oreille tinggal bersama etek"Dar" rumah adat, dengan perabotan  minimalis.
Disetiap rumah ada kolam, tempat apa itu? Oi, ikan. Itu kolam ikan bukan tempat mandi. Sistim bandar dan air membuat air jernih mengalir dirumah setiap orang .
Riska adalah tetangga yang penasaran menjadi salah satu teman baik Oreille.  Ia mempersiapkan surat perkenalannnya  di Google Terjemahan.Â
Semula Oreily  takut,penipuan sering terjadi  memakai topeng kebaikan. Namun tidak, Riska adalah persahabatan yang tulus tanpa ada benda yang ditawarkan  untuk dijual.
Masyarakat Minangkabau bersifat matriarkal. Wanita menyimpan uang, mewarisi pusaka (properti) Suami  datang  untuk tinggal dirumah istri.Â
Pandai Sikek terkenal dengan tenunan yang sangat halus , Â benang emas dan perak disisipkan di tengah sutra .
Tek Dar memiliki dua alat tenun di bengkelnya mengeluarkan album. Foto "Hillary Clinton". Mantan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat berada di sebelahnya ketika mengamati teknik sulaman Songketnya. (Foto dia diundang ke Jakarta)
Pertanian, di pagi hari, berjalan di jalan kecil di Nagari itu , dikelilingi oleh tanaman. Setiap petak dimiliki setiap keluarga.Â
Sangat senang melihat banyak tanaman paprika, mentimun, kol dan segala macam sayuran.
Kebun begitu besar ,menampung juga peralatan tani  Ini adalah pertanian sayuran tradisional. Sebagian besar hasil panen akan digunakan langsung untuk konsumsi keluarga.
Suatu bentuk otonomi yang bisa membuat orang iri, Â jika itu hobby atau pekerjaan sehari-hari.
 Menanam, menyiangi, merawat dilakukan secara bersama oleh orang orang desa.
Perkebunan dibuat di atas gundukan yang ditutup dengan plastik. Satu lubang per tanaman.Â
Banyak penduduk menyemprot ladang mereka dengan  Insektisida, pestisida, ada dalam botol.Â
Mereka tidak menutupi wajah (masker) untuk menumpahkan cairan itu Â
 Oreille meminta anaknya Petite menutup hidung agar  tidak menghisap bau pestisida. Betapa umum penggunaannya,  itu berbahaya.
Riska membawa Oreille ke Padang Panjang. Dia menyewakan baju adat pernikahan, mengambil beberapa foto  pemotretan dadakan.
Pernikahan Minangkabau berlangsung empat hari. Ada banyak aturan yang harus diikuti, dan banyak tamu.Â
Semua pria keluarga, kerabat, berkumpul di satu ruangan.Â
Rokok demi rokok sambil menunggu hidangan. Beberapa pria sangat tertutup, sopan, tersenyum.
Makan dan minum sepuasnya , namun tidak ada seorang pun yang kelebihan berat badan.
Di setiap rumah  mereka terus bersikeras agar kita makan.Â
Petite anaknya  menikmatinya melahap nasi dan  ikan.Â
Petit bersenang-senang memberi makan ikan di kolam , sangat sedih melihat cacing dipotong-potong untuk umpan.Â
Pandai Sikek dan Sumatera Barat, bukan saja songket. Oreille tidak tahu terlalu banyak Â
Bupati Tanah Datar menghadiri panen perdana Cabe Merah kelompok Tani Kebun Gadang di Nagari Pandai Sikek. Ada 630 hektar  yang sudah di olah,.
Tanahnya subur dan Gembur  cocok di olah untuk berkebun sayuran  Cabe dan Bawang Merah dan berbagai jenis tanaman  dengan hawa yang sejuk dikaki gunungÂ
Dari awal kelompok tani ini berdiri hannya bermodal sekitar Rp.500.000; dengan iyuran 50 ribu perorang sebanyak 10 orang  kini sudah sangat berlipat ganda Â
Kelompok Tani Kebun Gadang juara 1 tingkat Kabupaten 2017 .
Nagari Pandasikek  X Koto  lahan pertaniannya sangat bagus untuk ditanami apa saja.
Jadi jangan anggap sepele hidup di kampung. Jauh dari hiruk pikuk kota adalah tempat yang menyenangkan menikmati pensiun. Â Bagaimana dengan desa anda ? Daerahku di Sumatera Barat yang Makmur, tongkatpun bisa jadi tanaman.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H