Wisatawan dari New York, terasa shock. Katanya  di kota New York orang-orang mengobrol sangat keras,  di telepon, bermain alat musik, dan berisik di KRL.
Wisatawan menemukan anak-anak bepergian sendiri. "Saya melihat anak berusia 4 tahun menaiki kereta untuk pergi dan pulang sekolah setiap hari, bukan terdekat tapi naik KRL. Mereka akan mengangkat tangan sangat tinggi ketika menyeberang agar aman.
Kompasianer yang tinggal di Jepang bisa mengkomentari apakah hal itu betul atau tidak.Â
Budaya tertib untuk segala hal. Di pemberhentian bus, stasiun kereta api, di toserba, di konser dan sebagainya.
Â
Ditempat lain orang-orang tidak akan menyerobot  mendapatkan tempat duduk yang nyaman di bus atau KRL, taman atau konser.
Di Jepang mereka akan mengerti bahwa mereka yang lebih dahulu lebih berhak.
Sebenarnya masih banyak hal yang aneh, mungkin bagi kita tidak perlu.
Misalnya bus akan memberitahu jika akan belok kiri atau kanan. Atau toilet yang berbunyi lembut ketika tersiram air (blush) bunyi setelah selesai terdengar seperti nyanyian, bukan suara memalukan habis "buang air besar"
Anak saya adalah seorang Ph.D lulusan IT dari dua universitas yaitu Jepang dan Canada di bidang komputer Quantum. Dia lulusan terbaik sebuah SMA unggulan di Magelang dan pemegang Honorable mention Olymliade phisika Canbera 1994.
Dari Korea sebagai dosen tamu setelah memberi kuliah, ke Jakarta menginap di hotel Pasific Place yang harganya  jutaan.
Katanya dibayar tempat kerjanya IBM Jepang , pakar komputer Quantum.
Ketika saya tanya apa itu quantum ia cuma bercanda. Mungkin sulit menerangkan kepada saya yang awam dan tidak mengerti teknik.