Mohon tunggu...
YUDI M RAMID
YUDI M RAMID Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

Dari pekerja medis ke Asuransi dan BUMN....

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Rusuh di Haiti, PM Dituntut Mundur akibat Krisis

31 Agustus 2022   07:25 Diperbarui: 31 Agustus 2022   07:29 466
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Ibu Negara Haiti Martine Moise saat mendampingi presiden Foto: Dieu Nalio Chery/AP Photo/picture alliance

Haiti DikuasI Geng, Negara Tidak Stabil..

Bagaimana sebuah negara berdaulat dapat berjalan jika pemerintahan tidak stabil .

Itu mungkin terjadi di negara kepulauan Haiti  Port-au-Prince sebuah  negara di kepulauan Karibia.

Serangkaian kejadian telah terjadi di Haiti. Pertama adalah pembunuhan presiden Haiti, Moise  yang tidak bisa dijelaskan. 

Ini menyebabkan berlanjutnya kekacauan politik. Presiden Haiti terbunuh tanggal 7 Juli 2021
di kediamannya di Port-au-Prince. 

Henri yang menjadi Perdana Menteri Haiti, setelah satu tahun, masih belum ada jawaban yang akurat untuk pembunuhan Moise. 

Aparat penegak hukum memang menangkap beberapa warga Haiti, dan puluhan tentara bayaran Kolombia.

Namun  belum ditemukan tersangka dalang atau motifnya.  mengapa Presiden Moise terbunuh.

 Ibu Negara Haiti Martine Moise saat mendampingi presiden Foto: Dieu Nalio Chery/AP Photo/picture alliance
 Ibu Negara Haiti Martine Moise saat mendampingi presiden Foto: Dieu Nalio Chery/AP Photo/picture alliance
Beberapa pejabat menerima ancaman pembunuhan setelah penyelidikan dimulai. 

Menurut laporan "Haiti Times", publik percaya bahwa Henry tidak berdaya untuk melawan geng.

 Menurut Associated Press, sekitar 100 orang tewas dalam kekerasan geng dan ribuan orang terjebak di daerah miskin Port-au-Prince.

Sampai Sampai Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia Michelle Bachelet mengatakan bahwa kekerasan bersenjata di Haiti telah mencapai tingkat yang tak terbayangkan (luar biasa)

Masalah lain adalah tingkat inflasi di Haiti saat ini telah mencapai 29%, Beberapa bahan pokok seperti beras naik empat kali lipat, bensin serta solar langka.

Kemudian gempa berkekuatan 7,2 melanda Haiti, melukai sedikitnya 12.000 orang, menghancurkan puluhan ribu rumah dan bangunan, dan menggusur sekitar 1,2 juta orang. Sekitar 1.250 sekolah rusak akibat gempa, dan upaya rekonstruksi tertunda karena kurangnya dana.

Akibat gelombang kekerasan, dan lebih dari 250.000 anak di Haiti sekarang tidak bersekolah, menurut laporan UNICEF. 

Meskipun Henry berulang kali berjanji untuk menindak kekerasan geng, status quo belum membaik secara signifikan.

Seorang jaksa menuduh Henry terlibat dalam pembunuhan itu karena dia melakukan beberapa panggilan telepon dengan seorang tersangka. Namun, Henry membantah tuduhan itu dan memecat jaksa.

Pada Juli 2022, sekelompok pria bersenjata membakar kantor kejaksaan di Port-au-Prince utara, merusak seluruh gedung dan membakar sejumlah besar dokumen.

Penundaan penyelidikan juga semakin memperumit krisis politik yang ada di Haiti.

Sejak pembunuhan Moise, kepresidenan negara kepulauan Karibia itu kosong, dan tidak ada penggantinya. Tidak ada kepala negara yang mengangkat hakim, dan sistem peradilan Haiti sedang bermasalah.

 Mendiang Presiden Moise juga tidak menyelenggarakan pemilu sejak menjadi presiden pada 2017, parlemen Haiti sudah lama tidak berfungsi dengan baik.

Pemerintah Haiti awalnya berencana untuk mengadakan pemilihan umum pada November 2021 dan merumuskan konstitusi baru melalui referendum.

Namun sejauh ini, tidak ada pemilihan terkait yang diadakan. Al Jazeera melaporkan bahwa Henry menunda pemilihan presiden dan parlemen tanpa batas waktu.

Dia juga  tidak mengadakan referendum konstitusional di tengah krisis politik yang semakin dalam di Haiti.

Satu tahun telah berlalu, dan kehidupan orang-orang Haiti belum membaik karena  kekerasan geng bermerajalela dan kehidupan yang sulit. 

Kesabaran rakyat Haiti mungkin sudah habis. Pada tanggal 22 Agustus 2022 waktu setempat, ribuan warga Haiti memblokir jalan, menutup bisnis, dan turun ke jalan di ibukota Haiti Port-au-Prince.

Perdana Menteri Haiti Ariel Henry menjadi target upaya pembunuhan geng bersenjata yang berhasil digagalkan.foto via RMOI.id
Perdana Menteri Haiti Ariel Henry menjadi target upaya pembunuhan geng bersenjata yang berhasil digagalkan.foto via RMOI.id
Mereka  menuntut agar Perdana Menteri Haiti Ariel Henri mundur.

Unjuk rasa ribuan warga Haiti melakukan protes di Port-au-Prince dan kota-kota besar lainnya. Mereka mendirikan barikade yang dibakar untuk memblokir akses jalan.

Polisi terpaksa menembakkan gas air mata untuk mencoba membubarkan massa, dan pada satu titik mereka bentrok dengan pengunjuk rasa.

Pengunjuk rasa telah berdemonstrasi di depan kediaman resmi Henry.

Selanjutnya, protes menjadi semakin keras. Diperkirakan 42 orang telah tewas dan puluhan lainnya luka-luka dalam aksi demo besar-besaran tersebut.
Sampai kini Haiti belum membaik. Negara terancam Chaos.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun