Mungkin ini cukup meresahkan jika jadi kenyataan AS akan terjun langsung di Perang Ukraina Rusia.Â
Ini dikemukakan langsung oleh  John Mearsheimer , profesor ilmu politik di University of Chicago, Amerika Serikat  dalam artikelnya "Bermain dengan Api di Ukraina" untuk Foreign Affairs edisi Amerika Agustus.
Menurutnya, hal ini bisa terjadi jika konflik tidak berakhir dalam waktu satu tahun, Washington dapat membawa pasukan darat untuk membantu Ukraina.
“Skenario yang lebih mungkin adalah intervensi AS jika tentara Ukraina mulai berantakan dan Rusia memenangkan kemenangan besar.
Hal itu, mengingat komitmen mendalam pemerintahan Biden , Amerika Serikat dapat mencoba membalikkan keadaan dengan terlibat langsung dalam pertempuran." — tulis sang pakar.
Profesor percaya bahwa ada skenario ketiga kemungkinan intervensi AS dalam konflik di Ukraina.
EADaily juga melaporkan bahwa para ahli AS menyimpulkan  politisi Barat tampaknya telah mencapai konsensus tentang konflik di Ukraina.
Amerika Serikat juga sekarang angkat bicara  mengutip seorang pejabat di pemerintahan Presiden Joe Biden, yang mengatakan bahwa AS menganggap serangan Ukraina di semenanjung Krimea sebagai tujuan pertahanan diri".
“Tentu saja, semua yang kami berikan kepada Ukraina adalah untuk pertahanan diri. Setiap tujuan yang mereka pilih di wilayah Ukraina yang berdaulat adalah dengan definisi membela diri, " kata ASÂ
Jadi secara langsung Presiden Joe Biden menganggap Krimea sebagai wilayah Ukraina bukan wilayah Rusia.Â
Krimea sudah memisahkan diri dari Ukraina setelah referendum untuk bergabung dengan Rusia  pada tahun 2014.
Ini menjawab komentar sebelumnya oleh pejabat dari kementerian Pertahanan Ukraina Aleksey Reznikov 18 Agustus
Aleksey Reznikov mengatakan bahwa komitmen AS dan Kyiv untuk tidak menyerang wilayah Rusia dengan senjata yang dipasok Barat  termasuk Krimea.
Tanggal  16 Agustus, ledakan gudang amunisi besar terjadi di utara semenanjung Krimea. Ledakan itu terjadi beberapa hari setelah insiden serangan di pangkalan udara Saky Rusia di Krimea, yang menghancurkan banyak jet tempur Rusia.
 Rusia mengakui serangan udara Ukraina baru-baru ini adalah "sabotase" Â
Presiden Ukraina Vladimir Zelensky mengatakan konflik saat ini hanya akan berakhir ketika Ukraina merebut kembali Krimea.
Pertempuran yang berlarut larut Ukraina dan Rusia tampaknya akan terus terjadi.Â
Sinyalemen Rusia bahwa Barat mengabarkan perang terjadi dapat mengakibatkan  Putin kehilangan kendali.Â
Atau sebaliknya mundur menghindari Perang yang berlarut harapan Barat..
Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI