Para pihak telah gagal dalam beberapa kesempatan untuk mengakhiri kebuntuan antara Teheran dan Washington atas sanksi AS terhadap Korps Pengawal Revolusi Islam Iran dan sebutan terorisme era Trump untuk unit militer elit.
Pekan lalu, diplomat top blok Eropa, Josep Borrell, mengatakan bahwa dia telah “meletakkan di atas meja sebuah teks” yang membahas penghapusan sanksi dalam “detail yang tepat,” dan dia mendesak kedua pihak untuk segera membuat keputusan untuk menyelamatkan pakta tersebut.
Pihak AS menghargai upaya Borrell untuk mendorong negosiasi ke depan dan siap untuk menutup kesepakatan jika Iran membatalkan tuntutan di luar kesepakatan awal, kata seorang pejabat Departemen Luar Negeri pada hari Rabu.
Apakah kesepakatan itu akan tercapai, masih menunggu dan tentu saja kita berharap akan terlaksana sehingga negara negara lain tidak terpaku dengan minyak Arab Saudi dan Rusia saja.
Jika ini terjadi, kelangkaan energi akibat terhentunya minyak Rusia dapat sedikit teratasi.
Namun Goldman Sachs, analis saham dan investor perdagangan AS pesimis itu terjadi dalam waktu singkat.
Dia mengatakan AS dan Iran kurang memiliki insentif untuk mencapai kesepakatan yang diharapkan.
Hubungan Rusia dan Iran merupakan salah satu ancaman bagi kesepakatan itu, kata Goldman Sachs.
" .. tidak mungkin dalam waktu dekat, " menurut Goldman Sachs beberapa hari lalu.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI