Mohon tunggu...
YUDI M RAMID
YUDI M RAMID Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

Dari pekerja medis ke Asuransi dan BUMN....

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Senjata Nuklir Taktis, Rusia Sangat Berbahaya

18 Agustus 2022   10:04 Diperbarui: 18 Agustus 2022   10:10 454
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hulu ledak nuklir taktis yang dapat diluncurkan oleh Rusia foto rt.ru

Tujuan utama senjata nuklir Rusia adalah untuk mencegah serangan nuklir," kata Sergei Shoigu dalam pidatonya di konferensi keamanan internasional di Moscow Agustus 2022.

Spekulasi menyebar tentang dugaan penggunaan senjata nuklir taktis Rusia dalam operasi militer khusus oleh Rusia pasca penyerangan pangkalan militer  Saky Krimea.

Shoigu  menuduh operasi militer Ukraina  direncanakan oleh Amerika Serikat dan Inggris.  NATO juga telah meningkatkan penempatan pasukannya di Eropa timur dan tengah "beberapa kali lipat".

Meski militer Rusia telah meyakinkan bahwa mereka tidak akan menggunakan senjata nuklir di Ukraina, namun, perkembangan di lapangan  masih membuat Barat khawatir.

Presiden Putin telah mengumumkan bahwa ia telah menempatkan "kekuatan pencegah" dalam keadaan "kesiapan tempur".

Kekuatan pencegah itu senjata nuklir taktis. Senjata ini  sangat merusak area yang  terdampak sangat menakutkan.

Senjata nuklir taktis   senjata jarak pendek  hulu ledak nuklir yang dapat diluncurkan oleh Rusia ke wilayah lain.

Senjata nuklir taktis mencakup berbagai ukuran  lebih kecil,  dari pesawat terbang maupun hulu ledak yang dipasang pada rudal.

Amerika juga punya, namun  Rusia juga memiliki  cukup banyak senjata nuklir taktis.

Barat khawatir Rusia dapat menggunakan senjata nuklir taktis.
Dr Patricia Lewis, kepala  think tank Chatham House, mengatakan: "Rusia mungkin melihat penggunaan nuklir taktis sebagai tidak melewati ambang batas besar pada penggunaan senjata. 

Mereka mungkin menganggap senjata nuklir taktis sebagai bagian dari kekuatan militer konvensional.

Dampak spesifik dari bom nuklir taktis akan tergantung pada seberapa jauh bom diledakkan dari tanah dan lingkungan di daerah itu.

Mungkin  beberapa kiloton dibandingkan bom atom yang dijatuhkan AS di Hiroshima (Jepang) dengan daya ledak 15 kiloton.

Bom nuklir strategis saat ini diperkirakan bisa menghasilkan setidaknya 800 kiloton. Sangat jauh lebih besar dari Hiroshima.

Vladimir Putin dan Menteri Pertahanan  Shoigu di forum teknis militer  Army-2022 Moskow, 15 /08/2022. Sputnik/Mikhail Klimentyev/Kremlin via REUTERS
Vladimir Putin dan Menteri Pertahanan  Shoigu di forum teknis militer  Army-2022 Moskow, 15 /08/2022. Sputnik/Mikhail Klimentyev/Kremlin via REUTERS

Putin sangat percaya diri dengan senjata nuklirnya itu.

Barat menilai jika Putin merasa terpojok, ia bisa menggunakan senjata nuklir taktis sebagai "game changer" untuk memecah kebuntuan atau menghindari kekalahan.

Untungnya jika Putin menggunakan Nuklir di Ukraina  Rusia dekat dengan Ukraina.

 Jika Rusia menggunakan senjata nuklir di wilayah Ukraina, dampaknya bisa meluas ke  ke Rusia sendiri.

Dalam skenario di mana Rusia memobilisasi senjata nuklir taktis di medan perang, sangat mungkin bahwa blok militer NATO akan muncul dan bereaksi.

Reaksi AS dan NATO terhadap penggunaan pertama senjata nuklir oleh Rusia menghadapi risiko perang nuklir. Rusia menggunakan Zirkon dan rudal. Amerika mengirim HIMARS. 

Dunia akan  menuju kehancuran ketika AS  tidak mau dianggap macan kertas oleh negara lain.
Ada cukup.banyak nuklir taktis Amerika Serikat  dibandingkan Rusia.

 Semoga ini tidak terjadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun