Rob Lee di Institut Penelitian Kebijakan Luar Negeri (FPRI) dan mantan marinir AS yang melacak kerugian peralatan Rusia, menggambarkan HIMARS sebagai ” sebagai peran kunci dalam keberhasilan Ukraina dalam perang dengan Rusia.
“Risikonya lebih rendah untuk menjadi sasaran artileri Rusia karena dapat dioperasikan di malam hari."
Rusia tidak mau kalah sedang mengembangkan "taktik baru" untuk menangani sistem peluncuran roket jarak jauh (HIMARS)
Terungkap bahwa taktik baru pasukan Rusia saat ini cuma "dispersi" yaitu tidak lagi memusatkan senjata dan amunisi di satu tempat.
HIMARS "terbukti" hingga 300 km, dapat "menyerang dengan sangat cepat dan akurat melalui GPS"
Lockheed Martin pabrik pembuatnya mengatakan sedang membangun versi baru dengan jangkauan sampai 499km.
Keberhasilan Ukraina dengan sistem HIMARS "tidak terduga" membuat pasukan Rusia repot dan kucar kacir.
Wakil Menteri Pertahanan AS Colin Kahl mengatakan bahwa Ukraina berhasil menggunakan jenis amunisi yang digunakan untuk HIMARS, yang disebut Guided Multiple Launch Missile System (GMLRS) Ini adalah hulu ledak 90kg.
Mereka sangat efektif dalam menyerang hal-hal yang sebelumnya sulit bagi Ukraina, sekarang lebih mudah," kata Kahl. Bagaimana akhir perang ini pastinya berlarut larut entah kapan selesainya karena tertutupnya pintu dialog.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H