Perang Rusia dan Ukraina terus saja berlangsungnya, meski perhatian dunia beralih ke China, Taiwan dan ketegangan dengan AS gara gara Nancy Pelosi.Â
Di lapangan, HIMARS senjata yang ditakuti Rusia dan efektif mengacaukan Rusia menjadi momok bagi Putin.
Artileri bergerak buatan AS itu bergerak  sedemikian rupa sehingga mendatangkan malapetaka pada posisi Rusia jauh di belakang garis depan.
Menteri Pertahanan Ukraina, Oleksii Reznikov, mengatakan dalam pidato yang disiarkan televisi pada hari Senin bahwa pasukan negaranya telah menggunakan sistem roket untuk menghancurkan lebih dari 50 gudang amunisi Rusia.
Laporan di lapangan menunjukkan mereka telah berperan dalam menghambat kemajuan Rusia di wilayah Donbas.
HIMARS pertama dikirim ke Ukraina pada bulan Juni, saat pasukan Ukraina menderita banyak korban di Donbas.Â
Pentagon mengumumkan pengiriman empat sistem lagi pada hari Jumat, sehingga jumlah totalnya menjadi 16. AS juga telah melatih sekitar 200 orang Ukraina untuk mengoperasikannya.
HIMARS memberi pasukan Ukraina kemampuan untuk menembakkan roket lebih cepat dan lebih akurat daripada yang pernah dilakukan sebelumnya.Â
Peluncur yang dipasang di truk menembakkan rudal yang dipandu GPS dapat mencapai target sejauh 50 mil.
 Truk-truk tempat mereka ditembakkan sangat gesit dan sulit dikenali, yang membuat mereka sulit dihancurkan  Rusia.