Mohon tunggu...
YUDI M RAMID
YUDI M RAMID Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

Dari pekerja medis ke Asuransi dan BUMN....

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

China Ngambek, Giliran Taiwan Latihan Perang di Dekat Itu

10 Agustus 2022   10:22 Diperbarui: 10 Agustus 2022   10:47 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sampai kapan China terus marah atau mungkin bertambah marah karena terus dipanasi. Itu yang kita lihat setelah kunjungan Nancy Pelosi ke Taipei.

Sepertinya Taiwan juga cari gara gara sementara AS menyesalkan ngambeknya China dalam kerjasama yang telah dijadwalkan. 

 Setelah China menyelesaikan latihan militer maka tanggal 09 Agustus, Taiwan juga melakukan latihan ditempat yang sama. 

Taiwan  melakukan latihan tembakan langsung dan latihan anti-pendaratan.

Menurut  AFP  latihan berlangsung di distrik Binh Dong pada dini hari tanggal 9 Agustus dan berakhir dalam waktu satu jam. 

Namun Taiwan  mengumumkan bahwa jadwal latihannya akan berlangsung pada 9 dan 11 Agustus. 

Ratusan tentara dan sekitar 40 artileri dikerahkan untuk berpartisipasi.

Taiwan berkilah bahwa  latihan itu sudah dijadwalkan sebelumnya dan bukan sebagai tanggapan terhadap China. 

China  yang marah juga mengumumkan bahwa angkatan laut dan angkatan udara negaranya  akan terus melakukan latihan bersama di perairan dan wilayah udara di sekitar Taiwan, menurut South China Morning Post.

 Sementara itu, ketegangan antara AS dan China setelah kunjungan Pelosi ke Taipei masih terus meningkat. 

Presiden AS Joe Biden melalui sekretaris pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre mengutuk latihan militer China sebagai "provokatif, tidak bertanggung jawab dan meningkatkan risiko salah perhitungan"

Sebelumnya, pada 4 Agustus, Gedung Putih memanggil Duta Besar China Qin Gang untuk mengecam aktivitas militer China dan menekankan keinginan AS untuk menghindari krisis di kawasan.

 Kementerian Luar Negeri China mengeluarkan pernyataan yang menegaskan bahwa adalah normal bagi China untuk melakukan latihan "di perairan tersebut  " secara terbuka, transparan dan profesional.

 China yang ngambek dan mengumumkan  menangguhkan pembicaraan iklim bilateral dengan AS. 

Untuk sektor pertahanan, China menangguhkan negosiasi resmi dengan AS .

 "reaksi berlebihan yang tidak perlu dan tidak  bertanggung jawab dari China," komentar AS.

 China juga menghentikan kerja sama melawan penyelundupan fentanil. AS kecewa atas penangguhan kerja sama China dengan AS dalam masalah anti-narkoba.

AS mengatakan keputusan China akan memiliki konsekuensi pada skala global. "China harus memainkan peran kunci dalam mencegah aliran obat-obatan terlarang, seperti fentanil dan prekursor," kata pejabat AS.

Menurut Reuters , meskipun China telah melarang fentanil dan senyawa serupa sejak 2009, negara itu masih menjadi sumber utama fentanil ilegal ke AS.

 Fentanyl Obat yang jauh lebih kuat dari heroin | foto/ilustrasi Getty Images. 
 Fentanyl Obat yang jauh lebih kuat dari heroin | foto/ilustrasi Getty Images. 
Fentanyl adalah sumber utama di balik krisis  obat yang sedang berlangsung  telah merenggut nyawa lebih dari 100.000 orang Amerika pada tahun 2021.

Beijing menegaskan upayanya untuk memberantas narkoba, termasuk fentanil, telah mendapat pengakuan internasional.

Selama panggilan telepon pada bulan Juli, Presiden AS Joe Biden dan Presiden China Xi Jinping membahas masalah ini dan mengarahkan otoritas masing-masing pihak untuk melanjutkan pekerjaan mereka. Tapi kini China tidak mau untuk menyakiti hari AS.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun