Konflik bersenjata di Ukraina mungkin akan memasuki babak baru dengan tawaran 100.000 tentara untuk membantu Rusia mengalahkan Ukraina, berita  media pemerintah Rusia
Selain itu, Korea Utara  siap mengirim pekerja untuk membantu membangun kembali wilayah Donbas untuk Rusia.
Perang kontra-baterai yang efektif semakin penting bagi militer Rusia menyusul keputusan AS untuk menyumbangkan selusin HIMARS (Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi) ke Ukraina.
Militer Korea Utara juga adalah yang terbesar keempat di dunia, Â hampir 1,3 juta personel aktif, Â 600.000 bertugas sebagai tentara cadangan.
Pembawa acara talk show Russia Channel One Igor Korotchenko menyarankan agar Rusia menyambut baik bantuan Korea Utara tidak hanya di garis depan tetapi juga sebagai pekerja untuk membangun kembali Ukraina yang diduduki, menurut laporan dari NK News .
Kerugian Rusia sejak invasi dimulai pada 24 Februari bervariasi, Volodymyr Zelensky mengklaim sekitar 40.000 orang Rusia telah tewas.
AS dan Inggris menyebutkan jumlah korban tewas mendekati 15.000, dengan dua hingga tiga kali lipat yang terluka dalam pertempuran itu, menurut laporan dari The Economist .
Ini bukan langkah pertama Pyongyang dalam mendukung Rusia dalam perangnya dengan Ukraina. Kemungkinan memasukkan pasukan Korea Utara ke dalam perang di Ukraina adalah langkah baru.
Namun mengirim pekerja Korea Utara ke wilayah yang dikuasai Rusia di Ukraina untuk mendukung upaya invasi dan pendudukan, terutama dalam bentuk tenaga kerja manual yang murah cukup tepat dilakukan Korea Utara Â
Korea Utara mengekspor tenaga kerjanya ke seluruh dunia sebagai cara untuk mendapatkan dana.
Seberapa efektif pasukan, Â Korea Utara, , Â berada di garis depan di Ukraina akan dilihat nanti.Â
Dalam banyak kasus, tentara terbiasa bekerja dalam kondisi yang relatif mengerikan dengan hak atau sumber daya yang minim.
Pada bulan Juli, pihak Rusia memang mengumumkan rencana untuk menggunakan kontraktor Korea Utara  membangun kembali infrastruktur yang rusak di Donetsk.
Menanggapi laporan ini, juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS - John Kirby mengatakan bahwa langkah Korea Utara mencerminkan bahwa Rusia menderita sanksi ekonomi.Â
Sejalan dengan itu, seorang politisi Eropa mengatakan Rusia tampaknya menghadapi kesulitan militer "besar" di Ukraina, karena bantuan Barat dapat membantu Kiev membalikkan keadaan dalam konflik selama berbulan-bulan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H