Mohon tunggu...
YUDI M RAMID
YUDI M RAMID Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

Dari pekerja medis ke Asuransi dan BUMN....

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Afghanistan Belum Diakui Sebagai Negara

4 Agustus 2022   11:25 Diperbarui: 4 Agustus 2022   11:35 392
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wanita berpakaian burqa di Kota Ghazni,  Afghanistan, 15 November 2021. © 2021 HECTOR RETAMAL/AFP via Getty Images 

Serangan terhadap pemimpin Al Qaeda Ayman al-Zawahiri di jantung kota Kabul bisa membuat pemerintah Taliban akan di isolasi secara internasional. Taliban dianggap masih bekerjasama dengan teroris internasional.

Bagi banyak warga Afghanistan di Kabul, berita  serangan udara AS di menimbulkan trauma  akan kembalinya era intervensi militer Amerika.

Para pejabat Amerika bersikeras bahwa tidak ada orang lain selain al-Zawahri yang tewas atau terluka dalam serangan akhir pekan itu.

Taliban menguasai Afghanistan pada Agustus 2021. Penarikan tiba-tiba pasukan NATO aliansi pertahanan AS dan Barat dari Afghanistan membuat Taliban dengan cepat menguasai seluruh negara.

Warga Afghanistan terpaksa ikut slogan-menentang Iran selama demonstrasi di Massoud Square, Kabul,  12 April 2022 (AP foto oleh Mohammed Shoaib Amin).
Warga Afghanistan terpaksa ikut slogan-menentang Iran selama demonstrasi di Massoud Square, Kabul,  12 April 2022 (AP foto oleh Mohammed Shoaib Amin).

Taliban  membangun kekuasaan mereka atas Kabul.
Didera perang yang panjang dan krisis politik serta ekonomi membuat Taliban membutuhkan bantuan luar.

Tapi internasional melihat,
bantuan untuk Afghanistan bergantung pada perlindungan hak asasi manusia disana.

Taliban Afganistan telah menetapkan pedoman untuk bekerja bagi perempuan.

Bekerja sebagai pegawai pemerintah dan beberapa departemen ada izin bersyarat bagi perempuan.

Taliban mengatakan mereka siap untuk mengizinkan perempuan bekerja tetapi mereka tidak dapat diizinkan untuk bekerja berdampingan dengan laki-laki.

Dalam praktiknya, perempuan masih kehilangan pekerjaan di instansi pemerintah. Mereka saat ini  diberi wewenang untuk bekerja di bidang keterampilan kerja, seperti perawatan medis dan pendidikan.

Saat ini di Afghanistan, perempuan kehilangan banyak hak.
Di lembaga swasta  agen rahasia Taliban  melakukan pemeriksaan mendadak untuk melihat apakah perempuan  bekerja secara terpisah dari laki-laki.

Dalam beberapa kasus, wanita diberhentikan sebagai tindakan pencegahan.

Di beberapa tempat, sekelompok kecil perempuan terlihat melakukan pekerjaan tertentu.

Beberapa koperasi, seperti pengolahan dan pemetikan bunga melati dilakukan oleh wanita di provinsi Herat, Afghanistan.

Di pemerintahan sebelumnya, para wanita ini juga bekerja di kepolisian dan pengadilan, tapi sekarang tidak bisa lagi.

Taliban mengatakan bahwa anak perempuan dapat memperoleh pendidikan, tetapi sekolah menengah atas.

Untuk anak perempuan berusia antara 13 dan 18 tahun telah ditutup sejak Agustus tahun lalu.

Ada janji bahwa para pejabat Taliban  bahwa semua sekolah akan dibuka kembali.

Namun para pengamat skeptis dengan janji itu. Emigrasi sebagian besar guru sekolah ke luar negeri telah terjadi. 

Begitu juga larangan mengajar guru laki-laki di sekolah perempuan menunjukkan bahwa tidak mungkin untuk membuka semua sekolah perempuan.

Di banyak universitas terdapat kekurangan guru yang parah.

Taliban juga telah menginstruksikan saluran-saluran televisi nasional untuk segera menangguhkan penayangan drama-drama dan sinetron-sinetron yang diperankan oleh perempuan.

Jurnalis wanita yang bekerja dalam program berita harus mengenakan hijab.

 Taliban juga telah meremehkan partisipasi perempuan dalam olahraga, kegiatan perempuan untuk ikut olah raga ditiadakan atau dibatasi.

Hampir semua penyanyi, musisi, artis, dan fotografer Afghanistan terkemuka telah meninggalkan negara itu sejak kembalinya Taliban.

Ada yang tersisa, para artis dan seni rupa yang tersisa terpaksa  hidup dalam persembunyian.

Afghanistan mungkin di ambang krisis besar karena kesulitan ekonomi,pengangguran dan belum diakui sebagai negara termasuk oleh Rusia dan China.

 Taliban juga menentang Pakistan meski negara itu membantunya selama  melawan militer Amerika Serikat.

Afghanistan mulai mengungkit status perbatasan Afghanistan-Pakistan. 

Ia juga melindungi TTP yaitu pemberontak Pakistan yang disebut Pakistan Taliban.

Meningkatnya serangan TTP sebuah pemberontakan yang menargetkan pasukan keamanan Pakistan dalam delapan bulan terakhir membuat Pakistan menyerang Afghanistan mencari TTP.

Meski perselisihan belum berlanjut karena kedua negara masih menahan diri.

Akankah Taliban Afganistan bisa diterima oleh negara Internasional masih harus dilihat untuk kedepannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun