“Mengapa kita harus kelaparan dan membiarkan makhluk-makhluk yang saling memakan ini? " Kata si juru masak.
"Jika kita tidak membunuh ikan ini hari ini, dia akan makan selusin ikan kecil besok."
"Jadi tidak kejam, karena ikan juga saling bunuh?" Tanya Ben Franklin.Â
"Kamu pikirkan sendiri," jawab pelaut sedikit jengkel.
Itu  adalah alasan yang diterima akal Ben Franklin.
Lalu kenapa ayahnya jarang makan ikan? Ben menemukan jawaban. Karena mereka keluarga besar, ikan mungkin mahal dan keluarga itu harus berhemat.
Sementara itu, persiapan untuk makan malam telah selesai, dan aroma menyenangkan dari ikan bakar segar menyebar ke seluruh kapal.
Tawaran para pelaut untuk mengambil bagian dalam makan malam bersama ikan diterimanya.
"Terima kasih, makan malam yang enak," ujar Ben.
Itulah akhir dari vegetarismenya.
Ben Franklin sejak kecil terbiasa dengan makanan sederhana dan sehat, hingga moderasi dalam makanan.
Tapi dia mempertahankan kebiasaan vegetariannya meski tidak lagi ketat. Selama sisa hidupnya. Ben Franklin lebih suka makanan nabati.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H