Sore hari tanggal 26 Juli 2022, Presiden  Xi Jinping mengadakan pembicaraan dengan Presiden Indonesia Joko Widodo di Wisma Negara Diaoyutai Beijing.
Diaoyutai berarti "teras pemancingan" rumah kekaisaran indah yang dibangun lebih dari 800 tahun lalu.
Ini tempat kelas atas, tamu negara tingkat tinggi dan VIP dari seluruh dunia dijamu Presiden China
Diaoyutai State Guesthouse telah menerima banyak tamu ternasuk Presiden Nixon pada tahun 1972.Â
Wisma anggun ini mewakili citra China  mengekspresikan keagungan dan martabat bangsa China yang ramah.
Jokowi dan Xi melakukan pertukaran pandangan  tentang hubungan China-Indonesia dan isu-isu internasional.
Xi Jinping mengakui  bahwa Jokowi adalah kepala negara asing pertama yang diterima oleh pihak Tiongkok setelah Olimpiade Musim Dingin Beijing Februari 2022
Ini  sepenuhnya mencerminkan betapa pentingnya hubungan kedua belah pihak untuk pengembangan hubungan baik Tiongkok-Indonesia.
Dalam beberapa tahun  hubungan China-Indonesia telah berkembang pesat,  saling menguntungkan.Â
China akan terus mendukung penuh Indonesia dalam membangun pusat produksi vaksin regional, dan bersedia terus memperluas impor komoditas curah Indonesia serta produk pertanian dan sampingan berkualitas tinggi.
China juga ingin berpartisipasi aktif dalam pembangunan ibu kota baru Indonesia dan Kawasan Industri Kalimantan Utara.
China mendukung penuh Indonesia menjadi tuan rumah KTT G20 Bali..
Sebaliknya, Presiden Joko Widodo  mengucapkan  bahwa di bawah kepemimpinan kuat Presiden Xi Jinping, China akan mencapai prestasi yang lebih besar di masa depan.Â
Pihak Tiongkok dipersilahkan untuk berpartisipasi aktif dalam pembangunan ibu kota baru Indonesia dan Green Industrial Park Kalimantan Utara.
Kedua kepala negara juga bertukar pandangan tentang krisis Ukraina dan isu-isu lainnya.
Selesai basa basi Internasional,
Xi Jinping dan istrinya Peng Liyuan mengadakan makan malam bagi Joko Widodo dan ibu negara Iriana.
di Istana Diaoyutai.
Disitu ada keindahan dengan, sungai buatan berkelok-kelok melalui tiga danau buatan di lapangan penuh dengan ikan.
Pohon willow  berjajar dan pohon poplar putih serta Jembatan, bukit buatan, bebatuan, bunga langka, dan tanaman eksotis.
Di masa lalu dikenal sebagai Teras Pemancing (Diaoyutai) disempurnakan dan selesai lagi dibangun pada tahun 1986.
Tempat yang nyaman untuk bertemu memikirkan kemajuan kedua bangsa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H