Mohon tunggu...
YUDI M RAMID
YUDI M RAMID Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

Dari pekerja medis ke Asuransi dan BUMN....

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mat Kilau, Pahlawan yang Diketemukan

25 Juli 2022   15:20 Diperbarui: 25 Juli 2022   15:23 6015
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendekar melawan Inggris yang ditemukan dan diakui | Foto: Therakyatpost.com


Jika di Betawi terkenal dengan Entong Gendut jago Betawi dari Condet melawan penjajah Belanda maka di Malaysia yang  mirip mirip perjuangannya adalah Mat Kilau.

Entong Gendut melawan kompeni karena Belanda ingin membuat aturan pajak dan merampas tanah orang Condet. Banyak korban dipihak Belanda  berjatuhan sampai Entong Gendut juga akhirnya tewas.

Entong Gendut Melawan kompeni di Condet. Ilustrator: Edi Wahyono via detik.com
Entong Gendut Melawan kompeni di Condet. Ilustrator: Edi Wahyono via detik.com
Nama Entong Gendut dijadikan pengganti nama jalan Budaya di Kramat Jati Jakarta Timur.

Mat Kilau filmnya dibuat dan
dengan sambutan yang luar biasa, menghasilkan RM12,2 juta dalam 4 hari  dengan biaya cuma RM4 juta bulan Juni 2022 ini.

Lahir di Kampung Kedondong, Pulau Tawar, Jerantut, Pahang.
Sekitar tahun 1870-an.

Mat Kilau memulai perjuangan anti-Inggrisnya karena Inggris mengenakan pajak dan merampas tanah rakyat bersama para pengikutnya.

 Sebagai Pendekar Melayu, menyabotase Inggris dengan memotong jalur telegraf dan menyerang Unggris dan sebagainya.

Inggris  memburunya  yang memaksa Mat Kilau melarikan diri, berpindah dari satu tempat ke tempat lain dan tidak pernah menetap.

Pada bulan Oktober 1895, surat kabar melaporkan kematian Mat Kilau.  Mat Kilau mengalami luka di kepala dan wajah, serta meninggal dunia dalam perjalanan menuju Kota Bharu Kelantan

Sekitar akhir tahun 1967-an, muncul kabar tentang seorang guru silat tua yang berusia lebih dari 100 tahun dari Gambang, Kuantan, Pahang.

Menantu Mat Kilau yang datang melihatnya mengklaim mirip dengan ayah mertuanya, yang diduga telah meninggal selama lebih dari 70 tahun.

Kabar ini sampai ke telinga keponakan Mat Kilau, Zainuddin Mat Ali, yang kemudian beberapa kali bertemu dengan pria tersebut.
dan yakin bahwa Mat Siam tidak lain adalah Mat Kilau yang telah lama hilang.

Tanggal 26 Desember 1969, seusai salat Jumat di masjid, Mat Siam secara terbuka mengumumkan bahwa ia memang  benar Mat Kilau .

Menyusul hal tersebut, pemerintah Pahang membentuk Panitia Penyelidikan atas kebenarannya.

Orang yang diduga Mat Kilau ini telah hidup dengan banyak nama samaran, dan  berpindah-pindah antara Kelantan, Terengganu, dan Pahang.

Untuk mengetahui identitas aslinya, mereka memanggil beberapa rekannya saat itu, yaitu Mat Kelantan (sekitar 90 tahun), Raja Tan Kechik, dan Mek Munah (97 tahun).Dengan penyelidikan yang teliti, Kerajaan akhirnya mengumumkan bahwa Mat Siam adalah Mat Kilau.

Tapi sejarawan Malaysia terkenal Profesor Emeritus Tan Sri Khoo Kay Kim mengklaim bahwa tidak cukup untuk membuat kesimpulan bahwa orang tersebut Mat Kilau.

Mek Munah masih remaja ketika dia bertemu Mat Kilau, sehingga tidak mungkin baginya untuk mengidentifikasi dia ketika dia berusia 90-an.

Apakah Mat Siam benar-benar Mat Kilau atau bukan, tapi Inggris telah menghabiskan banyak uang untuk memburunya dengan  bantuan Sikh dari India.

Apa yang terjadi, 10 hari setelah deklarasi Mat Siam, ia meninggal pada usia 122 tahun karena melanggar sumpah tidak akan membuka identitasnya.

Jenazahnya disemayamkan di Pulau Tawar, di lokasi yang sekarang dikenal sebagai Makam Pahlawan Mat Kilau.

 Film kolosal Mat Kilau 2.000 orang menonton percuma di Kelantan. |Foto: harakah daily.
 Film kolosal Mat Kilau 2.000 orang menonton percuma di Kelantan. |Foto: harakah daily.
Di Kelantan sebuah negeri yang tidak punya bioskop seperti dilansir Harakah daily 2.000 orang diberikan tiket gratis dan bioskop diadakan karena Mat Kilau dianggap Pahlawan di Kelantan dan Pahang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun