Negeri jiran ini bergulat dengan inflasi dan kelangkaan pasokan, sama dengan Indonesia. Kenaikan harga barang secara keseluruhan bukanlah hal yang aneh.
Namun ada hal yang perlu dilihat bahwa meski kini negara jiran itu nomor 2 penghasil minyak goreng setelah Indonesia tapi lebih murah.
Mengenai kenaikan harga harga, mengatakan;
"Ini sebenarnya merupakan fenomena global," kata Perdana Menteri Ismail Sabri Yaakob.
“.... kenaikan biaya hidup tidak hanya terjadi di Malaysia tetapi di seluruh dunia. Malaysia terhubung dengan apa yang terjadi di negara lain,” kata PM pula.
Malaysia harus mengimpor pakan ayam, seperti jagung dan kedelai dari negara lain.
" Inflasi cuma 2 persen, itu masih dianggap rendah dibandingkan dengan negara lain seperti Amerika Serikat (9%), negara-negara Eropa (antara 8-10%), dan Inggris (12%).)" Penjelasan Ismail Sabri.
"Untuk memastikan masyarakat tidak terbebani, pemerintah tetap memberikan subsidi meski ada beberapa produk yang tidak perlu disubsidi,” ujarnya pada pembukaan konferensi delegasi tiga tahunan Kongres Serikat Buruh Malaysia (MTUC), di Universiti Malaya di Kuala Lumpur.
Mengenai subsidi minyak goreng,
"Susah larang pedagang resto pakai minyak goreng bersubsidi," kata PM
"Pemerintah juga akan dicap 'kejam' jika menindak pedagang asongan dan restoran yang menggunakan minyak goreng yang dijual dalam polibag 1kg" kata PM