Mohon tunggu...
YUDI M RAMID
YUDI M RAMID Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

Dari pekerja medis ke Asuransi dan BUMN....

Selanjutnya

Tutup

Politik

Joe Bidden Gagal di Arab Saudi?

19 Juli 2022   10:09 Diperbarui: 19 Juli 2022   10:23 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salam Covid Joe Bidden  dan Raja Salman. Ada ganjalan? Foto : . (Courtesy of Saudi Royal Court/Handout via REUTERS) /CNBC

Kunjungan kepala negara AS Joe Biden ke Arab Saudi, Israel dan negara Teluk banyak menarik perhatian.  Banyak spekulasi yang berkembang dan ingin melihat hasilnya.

Kunjungan Presiden  Biden ke Timur Tengah  disebut-sebut sebagai salah satu yang akan "membawa hasil bagi rakyat Amerika." 

Tapi menurut pengamatan kita dan juga serangkaian berita menyatakan Biden gagal dalam kunjungan tersebut. 

Biden mrngatakan melalui berita Washington Post,

"Ada banyak masalah yang dipertaruhkan. Saya ingin memastikan (kami ) dapat terus memimpin kawasan dan tidak menciptakan kekosongan yang diisi oleh Rusia dan China," kata Biden.

Dalam kunjungan Biden ke Israel,  ia menjanjikan bantuan sebesar $4 miliar, dan keamanan".

Di Palestina, Biden hanya mengalokasikan $500 juta  dan mengatakan bahwa dasar untuk pembentukan dua negara belum matang.

Joe Biden  dan Putra Mahkota Mohammed bin Salman pertemuan Dewan Kerja Sama Teluk di Jeddah, Sabtu, 16 Juli 2022. (Foto: AP) via VOA Indonesia. 
Joe Biden  dan Putra Mahkota Mohammed bin Salman pertemuan Dewan Kerja Sama Teluk di Jeddah, Sabtu, 16 Juli 2022. (Foto: AP) via VOA Indonesia. 

Biden gagal menarik simpati Arab dan negara Teluk  juga umat islam.

Ia tidak membahas pembekuan pemukiman Israel 

Kesalahan Biden yang lain,  tidak ada kritik terhadap serangan Al-Aqsa, dan tidak ada janji untuk mengembalikan kedutaan AS dari Yerusalem ke Tel Aviv.

Tujuani Amerika antara lain ke Arab Saudi bagi Amerika Serikat  adalah meminta Riyadh untuk meningkatkan produksi minyak.

Bulan lalu, sekretaris pers Gedung Putih Karen Jean-Pierre mengatakan  Biden menganggap Arab Saudi sebagai "negara nakal." 

Karena ada pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi pada 2018 dan Biden menganggap Arab Saudi bertanggung jawab. 

Amerika kini menghadapi dilema. Akibat boikot dan sanksi kepada Rusia mendorong harga minyak ke level tertinggi dalam delapan tahun terakhir.

Begitu juga  harga bahan bakar AS naik ke level tertinggi dalam sejarah.

Spekulasi berkembang, Biden mengelak - kunjungan ke Saudi tidak resmi,  menghindari berjabat tangan dengan Putra Mahkota Mohammed bin Salman,.

Biden  membatasi dirinya pada salam covid dengan tinjunya kepada Raja Salman.

Menurut Reuters, Biden gagal mendapatkan jaminan dari Riyadh untuk meningkatkan produksi minyak. Biden juga gagal  membuat aliansi militer antara Arab Saudi dan Israel.

Arab Saudi hanya berjanji untuk meningkatkan produksi minyak menjadi 13 juta barel per hari dan itu pada tahun 2027 demikian menurut Pravda.

Mengenai  Israel-Arab (poros militer)  Menteri Luar Negeri Saudi Pangeran Faisal  bin Salman mengatakan dia tidak mengetahui adanya diskusi tentang aliansi pertahanan  negara Teluk-Israel .

Arab Saudi ( kerajaan)  tidak terlibat dalam negosiasi semacam itu.

Posisi tersebut dapat dimengerti, mengingat AS telah mempertahankan larangan penjualan senjata ofensif ke Riyadh sejak Februari 2021, karena perang yang dilakukan Saudi di Yaman.
Di Amerika Serikat sendiri kunjungan Biden menjadi kontroversi terbukti dengan banyaknya kecaman dan demo atas tidak selesainya kasus Khashoggi yang terbunuh dan diduga melibatkan Raja Salman. 

Jamal Ahmad Khashoggi  wartawan Saudi, kolumnis Washington Post, penulis, dan mantan manajer umum dan pemimpin redaksi Al Arab News Channel menjadi batu ganjalan Biden. 

Israel terlalu banyak berharap perdamaian dengan negara Arab khususnya Arab Saudi dan hubungan langsung. 

Masih tanda tanya terhadap harapan tersebut meski ada beberapa kemajuan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun