Mohon tunggu...
YUDI M RAMID
YUDI M RAMID Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

Dari pekerja medis ke Asuransi dan BUMN....

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Melegalkan Ganja Alasan Untuk Medis, Perlukah...?

18 Juli 2022   13:08 Diperbarui: 18 Juli 2022   13:18 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pekerja merawat tanaman ganja di  di Nakhon Ratchasima. Thailand negara Asia pertama yang melegalkan untuk  medis. REUTERS via Bangkok Post

“.... harus berhati-hati, mulai sedikit demi sedikit, karena tidak semua bereaksi sama terhadap ganja,” katanya kepada kantor berita BenarNews.

Sudah banyak diketahui bahwa, ganja dapat menyebabkan mengantuk, agresif dan paranoia.

“Seorang anak laki-laki berusia 15 tahun sedang mabuk, halusinasi dan mencoba menusuk orang lain, dan orang tuanya  mengirimnya ke rumah sakit.

Legalisasi yang sembarangan, dikhawatirkan para ahli akan berdampak buruk.

Jika akan digunakan,  hanya untuk tujuan medis "harus" di bawah pengawasan dokter,  tidak boleh digunakan dalam makanan dan minuman.

Tapi Menteri Kesehatan Masyarakat Thailand Anutin Charnvirakul malahan  membela kebijakannya.

“.... .untuk menyembuhkan stres, [dan] insomnia,” kata Anutin Menkes.
Ganja memang tumbuh subur di daerah tropis, mungkin Thailand berharap mendulang devisa dari ganja. Apalagi PBB telah menghapus ganja sebagai obat terlarang.

Selama pertemuan parlemen pada bulan Juni, Anutin mengatakan dia berharap perubahan itu dapat menguntungkan petani di pasar ganja medis, yang mencapai 7,2 miliar baht (US$199 juta) pada tahun 2021, sementara pasar global diperkirakan sebesar 3,5 triliun baht ($97 miliar) pada tahun 2024.

Apa dampak lain dari legalisasi ganja Thailand?

Turis Brasil, Alberto Sampaio Gressler, 25, ditangkap pada 28 Juni lalu di Bandara I Gusti Ngurah Rai di Bali karena  membawa ganja   dari Thailand.

Ganja  terlarang di Indonesia masuk narkotika golongan 1   sama dengan heroin, kokain, morfin, dan opium.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun