Mohon tunggu...
YUDI M RAMID
YUDI M RAMID Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

Dari pekerja medis ke Asuransi dan BUMN....

Selanjutnya

Tutup

Pulih Bersama Pilihan

Tiga Pilar G20 dan Implementasinya di Bali November 2022

16 Juli 2022   00:15 Diperbarui: 16 Juli 2022   00:25 305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wartawan menonton di layar TV pertemuan Vladimir Putin dan Presiden Indonesia Joko Widodo di Kremlin di Moskow, 30 Juni 2022.Foto : VOA Indonesia 

https://australiaawardsindonesia.org/content/1170/12/g20-recover-together-recover-stronger-scholarships?sub=true

Apakah pertemuan G20 serius pembahasan pilar tersebut, atau lebih banyak  masalah Ukraina dan Rusia kita akan melihat nanti.
 

Kabar baiknya menurut berita VOA awal Juli lalu, Gedung Putih mengatakan, AS bermaksud untuk berpartisipasi tetapi belum mengkonfirmasi apakah Biden akan hadir secara langsung atau virtual.

Dari Inggris Boris Johnson mendesak para pemimpin Barat untuk tidak memboikot. Begitu juga Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen dan tuan rumah G-7 Kanselir Jerman Olaf Scholz juga mengindikasikan bahwa mereka akan hadir.

Perdana Menteri Italia Mario Draghi mengindikasikan bahwa Jakarta telah meyakinkan para pemimpin Barat bahwa mereka tidak akan duduk di meja yang sama dengan Putin.

Wartawan menonton di layar TV pertemuan Vladimir Putin dan Presiden Indonesia Joko Widodo di Kremlin di Moskow, 30 Juni 2022.Foto : VOA Indonesia 
Wartawan menonton di layar TV pertemuan Vladimir Putin dan Presiden Indonesia Joko Widodo di Kremlin di Moskow, 30 Juni 2022.Foto : VOA Indonesia 
“Presiden Widodo mengesampingkannya,” kata Draghi ., dia [Putin] tidak akan datang."

Lucas Myers,  seorang analis Asia Tenggara di Wilson Center, mengatakan Jokowi memiliki peluang untuk meningkatkan prestise internasionalnya jika ia melakukan tindakan penyeimbang,” kata Myers kepada VOA.

Joko Widodo mengatakan bahwa Rusia telah setuju untuk membuka jalur laut untuk ekspor gandum Ukraina di tengah meningkatnya kekhawatiran tentang kekurangan pangan global.

Saatnya Mengukir Sejarah sebagai Pemegang Presidensi G20 2022 bagi Indonesia, "Recover Together, Recover Stronger"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pulih Bersama Selengkapnya
Lihat Pulih Bersama Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun