Pesan Jokowi dari Zelensky ke Presiden Putin menjadi bola panas didalam negeri ketika Ukraina membantahnya.
Juru Bicara Zelensky, Sergey Nikiforov mengatakan bahwa, " jika pemimpin Ukraina, ingin menyampaikan pesan kepada seseorang, melakukannya melalui pidato publiknya," ujar Sergey.
Kantor berita Tass juga mengkonfirmasi , " Pesan dari Presiden Ukraina Vladimir Zelensky yang disampaikan Presiden Indonesia Joko Widodo kepada Presiden Putin tidak tertulis," kata Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan, Jumat.
"Hanya itu yang bisa saya sampaikan kepada Anda," katanya, ketika diminta TASS untuk menguraikan pesan tersebut.
Joko Widodo mengadakan pembicaraan di Kremlin pada hari Kamis dan mengatakan bahwa dia telah menyampaikan pesan dari Zelensky kepada presiden Rusia.
Didalam negeri, menjadi "isu" panas, bisa jadi amunisi politik bagi sebagian orang. Lebih jelek lagi Presiden dituduh berbohong dan pihak lain ada juga yang menyatakan Zelensky tidak menghargai Indonesia.
Jalan terbaiknya menurut kita, mungkin ini tak perlu dibesar besarkan.
Bukan pertama kali perkara diplomatik bantah membantah ini terjadi. Dalam isu politik ketika pesan tidak dianggap perlu, dirugikan atau tidak diperhatikan penerima pesan, ada bantahan lebih buruk lagi menyalahkan pihak lain. Ini tidak terjadi dan penjelasan Rusia serta terakhir Dubes Ukraina terasa cukup.
Kalau kita lihat, memang tidak ada yang spesifik terhadap pesan Zelensky. Secara kasat mata, Zelensky tidak terlihat ingin memberi pesan kepada Putin melalui Jokowi. Kunjungan Jokowi ke Ukraina diberitakan secara sangat terbuka.
Bantahan Ukraina betul dan penjelasan Rusia melalui TASS dapat dipemengerti. Lebih jauh lagi Duta Besar Ukraina memperjelas keadaan.
Duta Besar Ukraina untuk Indonesia, Vasyl Hamianinengatakanterkait klaim pesan memesan itu. Antara Zelensky dan Putin serta Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.
Menurut Hamianin, pesan yang dimaksud Jokowi adalah pemahaman tentang situasi di Ukraina yang kemudian disampaikan kepada pihak Rusia.
“Tidak ada pesan tertulis dan tidak ada pesan langsung yang mengatakan: 'tolong sampaikan ini dan masalah ini kepada Putin.'
Intinya adalah persepsi dan pemahaman dari pihak Indonesia yang disampaikan kepada Vladimir Putin,” kata Hamianin dalam konferensi pers virtual, Selasa (5/7).
Hamianin juga menjelaskan bahwa pesan terbagi menjadi tiga bentuk. Pesan pertama adalah pesan tertulis, pesan kedua adalah pesan verbal, dan pesan ketiga adalah pemahaman antara kedua belah pihak setelah melakukan percakapan.
Pesan tertulis berarti [pesan] yang ditulis di selembar kertas, dan dibawa ke suatu tempat. Kedua, sesuatu yang disampaikan secara langsung, yang disiapkan secara lisan dan disampaikan kepada pihak lain.
Dan yang ketiga adalah pemahaman setelah dialog dan pembicaraan lainnya antara presiden.
Setelah kedua belah pihak saling memahami, pesannya akan dipahami oleh Presiden Indonesia,” kata Hamianin.
Hamianin menegaskan bahwa pesan tersebut berarti pihak Indonesia telah memahami posisi Ukraina saat ini, kemudian menyampaikannya kepada Putin.
Dengan demikian, semuanya menjadi jelas dan tak perlu menjadi isu dari pesan ini yang bisa mengkerdilkan usaha Jokowi.
Intinya usaha Jokowi ke Ukraina dan Rusia tidak sepele dan mengandung risiko.
Usaha tersebut telah berjalan dengan baik. Mungkin ada plus minus dari masalah ini , tapi tidak perlu dibesar besarkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H