Mohon tunggu...
YUDI M RAMID
YUDI M RAMID Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

Dari pekerja medis ke Asuransi dan BUMN....

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Indonesia Pulih Lebih Cepat dari Malaysia dan Thailand

19 Juni 2022   20:26 Diperbarui: 19 Juni 2022   20:40 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Pertumbuhan ekonomi tahun ini diyakini berkisar antara 3,5% hingga 4%. Foto/Ilustrasi via SINDOnews.com

Sama seperti Indonesia, Malaysia juga ingin   Tesla investasi di Malaysia. Namun negara ini pesimis bisa menarik Tesla kenegaranya.

Pakar otomotif Malaysia menyebut bahwa keputusan Tesla Inc untuk berinvestasi di Indonesia daripada di Malaysia  tidak mengejutkan (tepat) karena Indonesia memiliki kelebihan.

Pakar otomotif Malaysia Daniel Fernandez mengatakan kebijakan otomotif nasional Malaysia atau NAP tidak sejelas tetangganya ( Indonesia)

“Di Indonesia, Thailand dan Singapura,  jelas insentif seperti apa yang diberikan kepada perusahaan otomotif internasional yang berinvestasi di negara tersebut,” kata Fernandez, yang menjalankan situs berita otomotif DSF.my.

Chips Yap seorang pakar Malaysia juga mengatakan, pasar  Malaysia sebagai pasar yang bias.

 Yap yang pengelola PISTON.my, sebuah perusahaan otomotif melihat “Indonesia  memiliki pasar yang lebih besar – dan itu  akan menjadi faktor dalam menarik investor.

Presiden Indonesia  dengan CEO Tesla Elon Musk dalam pertemuan di situs peluncuran SpaceX di Texas, 14 Mei. Foto: Facebook via Malaysia. Now.                
        googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-712092287234656005-412');});
Presiden Indonesia  dengan CEO Tesla Elon Musk dalam pertemuan di situs peluncuran SpaceX di Texas, 14 Mei. Foto: Facebook via Malaysia. Now. googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-712092287234656005-412');});
Komentar mereka menyusul beredarnya foto pertemuan antara CEO Tesla Elon Musk dengan Presiden Indonesia Joko Widodo dan PM Ismail Sabri yang ingin menarik Tesla ke Malaysia.

Banyak pengguna internet yang mengejek pemerintah, termasuk Perdana Menteri Ismail Sabri Yaakob, dengan mengatakan bahwa perusahaan asing lebih tertarik berinvestasi di negara tetangga daripada di Malaysia sendiri.

Namun, Menteri Perdagangan dan Industri Internasional Mohamed Azmin Ali  mengatakan bahwa Malaysia telah menarik investasi baru senilai RM16,52 miliar dari AS.

Dia juga mengatakan bahwa Malaysia sedang dalam pembicaraan dengan Starlink , penyedia internet broadband kecepatan tinggi,  milik Musk.

 Sebuah opini di berita Malaysia kini.com, juga mengakui Indonesia lebih baik. Ia membandingkan Jokowi dengan Ismail Sabri Yaakob, yang berebut ingin menarik Elon Musk masuk ( Investasi) dinegaranya.

Diantara 11 negara Asia Tenggara, Malaysia berada di kedudukan ketiga dengan PDB per kapita berjumlah AS$11,414 (RM47,782) tapi Indonesia sudah mengejar dan berada pada tempat kelima dengan AS$4,135 (RM17,310).

Ekonomi Malaysia saat ini inflasi melonjak sehingga 8 persen akibat perang di Ukraina. Ini memberi tekanan besar kepada Malaysia. Hal yang sebaliknya tidak terjadi di Indonesia tidak separah Malaysia.

 Pertumbuhan ekonomi tahun ini diyakini berkisar antara 3,5% hingga 4%. Foto/Ilustrasi via SINDOnews.com
 Pertumbuhan ekonomi tahun ini diyakini berkisar antara 3,5% hingga 4%. Foto/Ilustrasi via SINDOnews.com
Dia mengatakan, media Indonesia  sudah (bisa) mengucapkan "tajuk “Bye-bye" kepada Malaysia-Thailand karena ekonomi Indonesia sudah pulih duluan dari kedua negara tersebut.

Indonesia bersama  Singapura, Amerika Serikat, Korea Selatan dan Cina sudah pulih sepenuhnya dari segi ekonomi.

Ekonomi Indonesia kini sama dengan beberapa negara maju naik 1.5% lebih baik berbanding Malaysia dan Thailand sebelum Covid-19.

Untuk menarik Tesla, Malaysia akui, Indonesia mempunyai cadangan nikel terbesar di dunia. Wakil Tesla juga telah berada di Indonesia meski belum memberikan komentar perjanjian mengenai investasi bateri. Jokowi juga telah mengundang Elon Musk ke Indonesia pada November di G 20 di Bali dan menawarkan Elon Musk untuk mempertimbangkan peluncuran roket di Indonesia.

Indonesia cukup beruntung dengan sumberdaya alam dan bonus demografi kaum muda yang lebih banyak dan itu  adalah motor kemajuan Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun