Dia juga mengatakan bahwa Malaysia sedang dalam pembicaraan dengan Starlink , penyedia internet broadband kecepatan tinggi, Â milik Musk.
 Sebuah opini di berita Malaysia kini.com, juga mengakui Indonesia lebih baik. Ia membandingkan Jokowi dengan Ismail Sabri Yaakob, yang berebut ingin menarik Elon Musk masuk ( Investasi) dinegaranya.
Diantara 11 negara Asia Tenggara, Malaysia berada di kedudukan ketiga dengan PDB per kapita berjumlah AS$11,414 (RM47,782) tapi Indonesia sudah mengejar dan berada pada tempat kelima dengan AS$4,135 (RM17,310).
Ekonomi Malaysia saat ini inflasi melonjak sehingga 8 persen akibat perang di Ukraina. Ini memberi tekanan besar kepada Malaysia. Hal yang sebaliknya tidak terjadi di Indonesia tidak separah Malaysia.
Dia mengatakan, media Indonesia  sudah (bisa) mengucapkan "tajuk “Bye-bye" kepada Malaysia-Thailand karena ekonomi Indonesia sudah pulih duluan dari kedua negara tersebut.
Indonesia bersama  Singapura, Amerika Serikat, Korea Selatan dan Cina sudah pulih sepenuhnya dari segi ekonomi.
Ekonomi Indonesia kini sama dengan beberapa negara maju naik 1.5% lebih baik berbanding Malaysia dan Thailand sebelum Covid-19.
Untuk menarik Tesla, Malaysia akui, Indonesia mempunyai cadangan nikel terbesar di dunia. Wakil Tesla juga telah berada di Indonesia meski belum memberikan komentar perjanjian mengenai investasi bateri. Jokowi juga telah mengundang Elon Musk ke Indonesia pada November di G 20 di Bali dan menawarkan Elon Musk untuk mempertimbangkan peluncuran roket di Indonesia.
Indonesia cukup beruntung dengan sumberdaya alam dan bonus demografi kaum muda yang lebih banyak dan itu  adalah motor kemajuan Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H