Perangai (Politik) Cina memang bisa membuat Negara Paman Sam dan Sekutunya di Asia harap harap cemas.Â
Betapa tidak, Amerika Serikat dan Australia telah lama mengkhawatirkan kemungkinan Cina membangun pangkalan militer di Pasifik Selatan dan Laut Cina Selatan. Tampaknya hal itu bisa terjadi di Solomon.Â
Hati hati juga, menurut sebuah dokumen yang diberitakan "secretchina.com, Cina juga secara diam-diam telah menjalankan pengaruh di Timor Leste dalam beberapa tahun terakhir ini.
Beijing menunjukkan minat yang lebih besar terhadap Timor Leste (Timor Timur)Â
Dalam sepuluh tahun ini negara kecil itu telah memperoleh  bantuan dari Cina lebih dari US$53 juta. Sejak kemerdekaan, hubungan antara Dili dan Beijing telah tumbuh dengan semangat baru.
Istana Kepresidenan dan Kementerian Luar Negeri Dili yang baru, adalah hadiah dari Beijing dan berdiri cukup megah.
Tetapi duta besarnya telah menepis spekulasi bahwa minatnya didorong oleh keinginan untuk mendapatkan keuntungan ekonomi dan perdagangan dari Cina.
Beijing juga telah menawarkan kepada pemerintah Timor Leste janji "kerja sama" penuh. Â Ladang gas Bayu Undan diperkirakan akan meraup 15 miliar dolar AS pada tahun 2023.Â
Ladang minyak lainnya, Kitan, diperkirakan memiliki 40 juta barel minyak ringan dan ladang Greater Sunrise berisi sekitar 300 juta barel kondensat dan 9,5 triliun kaki kubik. dari gas.
Beijing juga mengincar peluang yang menguntungkan di sektor mineral, termasuk tembaga, emas, perak, dan marmer
Namun, rintangan utama bagi  Cina adalah tingginya tingkat korupsi di pemerintahan Timor Lorosa'e. Sejak kemerdekaan, bantuan senilai US$ 8,8 miliar hilang.  Padahal, bantuan luar negeri belum banyak berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi negara. Para pemimpin politik tingkat tinggi Timor Lorosa'e dan pejabat pemerintah telah mengakui masalah tersebut.
Tapi mengatakan bahwa jutaan dolar telah terbuang sia-sia untuk proyek yang tumpang tindih atau tidak lengkap atau hilang karena persaingan donor sebagai alasan salah urus dan korupsi .
Di Dauru, Cina juga telah menghabiskan ratusan juta dolar untuk membangun pelabuhan  di Papua Nugini pada tahun 2021.
Beijing juga menyatakan niatnya untuk membeli Pulau Daru, kurang dari 200 kilometer dari Australia.
Luasnya cuma 19 km persegi. Â Bekas keuskupan Katolik. Kota Daru berada di bawah yurisdiksi Daru Urban LLG dan Papua Nugini.Â
Pulau kecil itu telah menjadi titik nyala terbaru dalam ketegangan antara Australia dan Cina, setelah terungkap bahwa sebuah perusahaan Cina ingin membangun kawasan industri perikanan di pulau itu. Cina juga  mengusulkan untuk menghabiskan miliaran dolar untuk membangun kota di sana.
Perdana Menteri PNG James Marape telah berbicara dengan Perdana Menteri  bahwa rencana tersebut hanya "pada tahap konsep", dan belum dipertimbangkan oleh pemerintah nasionalnya. Namun usulan tersebut menjadi hangat dan masih memicu perdebatan di Australia.
Kini kenyataan baru terjadi Â
setelah Alliansi Beijing di Kepulauan Solomon. Sebuah dokumen  yang diperoleh oleh Australian Broadcasting Corporation menunjukkan bahwa Kepulauan Solomon dapat mengizinkan Cina untuk menempatkan kapal perang angkatan laut dan mengerahkan pasukan militer di Solomon.Â
Cina tampaknya sangat ingin dominan menggantikan pengaruh Amerika Serikat di dunia khususnya Asia dan Pasifik.Â
Begitu juga di Laut Cina Selatan. Cina sebetulnya bukan juga untuk menguasai pulau Natuna milik Indonesia di tempat itu karena klaimnya itu sangat lemah. Â
Namun Cina berusaha untuk mendapatkan keleluasaan di di Laut Natuna dan pada gilirannya sebuah Pangkalan Militer.
Laut China Selatan dan Natuna adalah tempat yang strategis untuk itu.Â
Di perang dunia ke 2 salah satu pulau di laut Cina Selatan dekat Natuna pernah akan dijadikan pangkalan militer angkatan udara Jepang.Â
Kolonial Jepang juga terinspirasi menjadikan Tarempa sebagai pangkalan angkatan laut. Namun ini tidak terlaksana karena Inggris dan sekutu dengan segera melenyapkan keinginan penjajah Jepang tersebut.Â
Harapan Cina untuk leluasa di Natuna tentu saja tidak akan mudah terwujud karena Indonesia sudah pasti akan sangat menentangnya.
Artikel Terkait https://www.kompasiana.com/yudiramid0862/626891323794d16d213ecd02/ketakutan-as-dan-sekutu-alliansi-cina-solomon-bereaksi?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H