Mohon tunggu...
YUDI M RAMID
YUDI M RAMID Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

Dari pekerja medis ke Asuransi dan BUMN....

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Ketakutan AS dan Sekutunya, Alliansi Cina-Solomon Bereaksi

27 April 2022   08:26 Diperbarui: 27 April 2022   08:30 417
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa yang terjadi di sebuah Kepulauan seperti Solomon ini adalah buah dari "pengabaian" Amerika dan sekutunya. 

Solomon merasa ditinggalkan dan kini mereka mengadakan alliansi militer dengan Cina.  

Seperti kebakaran  jenggot Amerika Serikat, Australia dan Selandia Baru mengecam kejadian tersebut dan berusaha mencegahnya.

Kepulauan Solomon juga bereaksi dengan mengatakan. 

"Amerika Serikat telah lama melupakan kita, dan sekarang memaksa  untuk meninggalkan perjanjian Cina-Solomon," kata seorang diplomat Solomon dan surat kabar The Star Solomon. 

Amerika Serikat telah menutup kedutaannya selama lebih dari 30 tahun di Solomon dan tidak pernah lagi berkunjung .

Tapi  sekarang mereka datang dan berusaha menekan perdana menteri untuk meninggalkan perjanjian dengan Cina.  

"Itu adalah kepentingan terbaik kami untuk pengembangan dan pemulihan kepercayaan perusahaan dan investor lokal," kata PM Solomon Sogavare pula.

Kunjungan Amerika dan sekutunya tidak mempengaruhi kerja sama antara Tiongkok dan Kepulauan Solomon, lanjutnya lagi.

Pada saat ini  kepulauan Solomon telah menjadi "mata badai" di Pasifik  karena perjanjian keamanannya dengan Cina yang telah dibuat tanggal 30 Maret lalu. 

Australia  mengirim sejumlah pejabat ke Kepulauan Solomon meminta Perdana Menteri Kepulauan Solomon untuk membatalkan perjanjian keamanan dengan Cina.

Australia akan memberikan bantuan keuangan ke Kepulauan Solomon. Perdana Menteri Selandia Baru juga menyatakan "keprihatinan serius", dengan mengatakan kerja sama seperti itu tidak perlu. 

Sebelumnya pemerintah AS telah mengirim pejabat Keamanan Nasionalnya yang dipimpin oleh Kurt Campbell.

Koordinator Urusan Pasifik, dan Asisten Menteri Luar Negeri untuk Urusan Asia-Pasifik, Konda juga mengunjungi Solomon. 

Gedung Putih mengeluarkan pernyataan setelah pertemuan dengan mengatakan bahwa kedua belah pihak mengadakan pertemuan 90 menit dan melakukan "diskusi substansial" seputar perjanjian kerja sama keamanan Cina-Solomon. 

Sogavare bertemu dengan delegasi senior Gedung Putih Pada tanggal 23 April lalu dinegaranya dan membahas masalah itu.

Solomon Star, harian berbahasa Inggris utama di Kepulauan Solomon, melaporkan bahwa  tujuan  AS  "untuk menekan dan  "memaksa Perdana Menteri Sogavare"  meninggalkan perjanjian yang ditandatangani dengan Cina".

Menurut deskripsi surat kabar itu,  pihak AS juga mengeluarkan "pernyataan mengancam".

AS akan  menanggapi setiap langkah Solomon- Cina untuk membangun kehadiran militer permanen di Kepulauan Solomon dan Amerika tidak akan membiarkan. 

Mengomentari hal itu, surat kabar itu menulis, “Washington melupakan Kepulauan Solomon sejak Perang Dunia II, dan sekarang mulai ‘mengingat’ kata surat kabar itu bernada sinis. 

Negara kita adalah negara kepulauan dengan populasi 700.000 jiwa telah lama dilupakan. 

Langkah kita tampaknya seperti Lonceng alarm yang berbunyi di Washington DC dan Canberra.

Kini  AS dan Australia melakukan 'permainan kejar-kejaran'. 

Kepulauan Solomon awalnya adalah merupakan koloni Inggris selama  85 tahun dan merdeka pada tanggal 07 Juli 1978. 

Negara ini sebelummya telah mendukung klaim zona bebas nuklir Pasifik Selatan, memelihara hubungan persahabatan tradisional dengan Inggris, Australia, Selandia Baru dan negara-negara lain.

Negara ini juga  aktif mengembangkan hubungan dengan Jepang, Uni Eropa, Amerika Serikat, Kuba, Iran, Uni Emirat Arab dan Israel .

Solomon mengatakan telah menjalin hubungan diplomatik dengan lebih dari 30 negara termasuk Indonesia. 

Pada bulan September 2019 lalu negara ini memutuskan  hubungan diplomatik dengan Taiwan  untuk menjalin hubungan diplomatik dengan Cina.

Menjawab pertanyaan wartawan Cina, mengenai kunjungan AS dan Australia Solomon menegaskan ,

"Solomon dengan tegas menentang campur tangan AS," ujarnya.

Kerja sama antara Cina dan Solomon dilakukan atas dasar persamaan, saling menghormati, dan tidak mencampuri urusan dalam negeri masing-masing, kata Solomon. 

Hubungan   China dan Kepulauan Solomon,  mencapai hasil yang bermanfaat telah disambut hangat oleh masyarakat kedua negara,ujar Solomon lagi.

Alliansi Solomon dan Cina sementara AS dan sekutunya gigit jari. Mereka tampaknya tidak akan membiarkan apa yang terjadi dan akan terus memperhatikan.

 Amerika dan sekutunya akan berada di Solomon melalui Kedubesnya yang segera dibuka. 

Artikel sebelumnya: AS dan Australia, Cina-Solomon Fakta Militer?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun