Mohon tunggu...
YUDI M RAMID
YUDI M RAMID Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

Dari pekerja medis ke Asuransi dan BUMN....

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Ketakutan AS dan Sekutunya, Alliansi Cina-Solomon Bereaksi

27 April 2022   08:26 Diperbarui: 27 April 2022   08:30 417
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 China “memastikan keamanan” Kepulauan Solomon dan menginvasi Samudra Pasifik. Foto : via Priangannews.

Australia  mengirim sejumlah pejabat ke Kepulauan Solomon meminta Perdana Menteri Kepulauan Solomon untuk membatalkan perjanjian keamanan dengan Cina.

Australia akan memberikan bantuan keuangan ke Kepulauan Solomon. Perdana Menteri Selandia Baru juga menyatakan "keprihatinan serius", dengan mengatakan kerja sama seperti itu tidak perlu. 

Sebelumnya pemerintah AS telah mengirim pejabat Keamanan Nasionalnya yang dipimpin oleh Kurt Campbell.

Koordinator Urusan Pasifik, dan Asisten Menteri Luar Negeri untuk Urusan Asia-Pasifik, Konda juga mengunjungi Solomon. 

Gedung Putih mengeluarkan pernyataan setelah pertemuan dengan mengatakan bahwa kedua belah pihak mengadakan pertemuan 90 menit dan melakukan "diskusi substansial" seputar perjanjian kerja sama keamanan Cina-Solomon. 

Sogavare bertemu dengan delegasi senior Gedung Putih Pada tanggal 23 April lalu dinegaranya dan membahas masalah itu.

Solomon Star, harian berbahasa Inggris utama di Kepulauan Solomon, melaporkan bahwa  tujuan  AS  "untuk menekan dan  "memaksa Perdana Menteri Sogavare"  meninggalkan perjanjian yang ditandatangani dengan Cina".

Menurut deskripsi surat kabar itu,  pihak AS juga mengeluarkan "pernyataan mengancam".

AS akan  menanggapi setiap langkah Solomon- Cina untuk membangun kehadiran militer permanen di Kepulauan Solomon dan Amerika tidak akan membiarkan. 

Mengomentari hal itu, surat kabar itu menulis, “Washington melupakan Kepulauan Solomon sejak Perang Dunia II, dan sekarang mulai ‘mengingat’ kata surat kabar itu bernada sinis. 

Negara kita adalah negara kepulauan dengan populasi 700.000 jiwa telah lama dilupakan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun