Tapi delegasi AS yang bertemu dengan Presiden Volodymyr Zelensky meyakinkannya tentang peningkatan bantuan militer.
Menteri luar negeri Rusia  lantang menuduh Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berpura-pura siap untuk membuat kesepakatan.
"Tetapi Anda akan melihat ribuan kontradiksi dalam kata-katanya. Zelensky telah menuntut senjata berat dari negara-negara Barat selama berbulan-bulan. Ini termasuk artileri, jet tempur dan lain lain, " kata Menlu Rusia.
 "Ini dapat menyebabkan perang dunia ketiga," tambahnya.
 Sementara itu Rusia telah didengung dengungkan menderita kerugian besar dalam perang.
Meskipun masuk dalam daftar negara paling kuat di dunia, Rusia belum mencapai apa pun.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergeev Lavrov telah memperingatkan bahwa senjata yang dikirim negara-negara Barat ke Ukraina dapat menargetkan pangkalan militer Rusia dan ancaman nyata perang dunia ketiga.
Moskow juga menuduh Kroasia memiliki kebijakan anti-Rusia karena 24 diplomat Rusia dan staf kedutaan telah diusir dari negara tersebut.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan pada hari Senin bahwa pemerintah Kroasia "secara sistematis menghancurkan hubungan bilateral" demikian berita  kantor berita Rusia TASS.
Badan intelijen militer Inggris juga membesarkan harapan Ukraina , Â bahwa tentara Rusia yang bertempur di Ukraina tidak mendapatkan cukup pasokan makanan dan senjata, sehingga tidak mendapatkan kesuksesan dalam perang.
Kini Presiden Ukraina Zalensky mengancam  bahwa dia akan menarik diri dari pembicaraan jika pasukan Rusia membunuh warga Ukraina yang bersembunyi di pabrik baja di Mariupol atau mengadakan referendum kemerdekaan (Luhansk dan Donbas) di wilayah pendudukan lainnya Ukraina tidak terima.
"Jika orang-orang kami di Mariupol terbunuh, dan jika referendum semu ini diadakan di Ukraina selatan, Ukraina akan menarik diri dari semua negosiasi," kata Zelensky dalam jumpa pers kemaren.