Tidak jelas bagaimana pemerintahan di Pariaman zaman Pagaruyung. Ada pendapat Pagaruyung tidak menguasai sepenuhnya Pariaman. Raja (kecil) Pariaman bisa jadi berkedudukan di Tiku dan  Padusunan.  Rumah adat di Pariaman juga disebut Rumah Gadang (tidak bergonjong)
Panggilan Uda (kakak) tidak berlaku di Pariaman. Untuk orang lebih tua disebut "Ajo" Bagi perempuan Uni jadi Uniang. Cik Uning Elly Kasim meski lahir di Tiku sampai akhir hayatnya tetap mengaku orang Pariaman meski Tiku sudah masuk Kab. Agam.Â
Kuliner Pariaman yang terkenal adalah sate Pariaman.  Ini berbeda rasa dengan sate lain. Sate Payakumbuh  atau Padang Panjang.
Dahulu sering disebut Pariaman laweh atau luas. Tapi kini tinggal
seperempatnya saja lagi. Setelah Tiku dan Lubuk Basung  masuk menjadi bagian dari kabupaten Agam.Â
Sebagian besar kabupaten Padang/ Pariaman diambil untuk perluasan Kota Padang. Â Kota ini menjadi dua kali lebih luas dari biasanya. Setelah itu Mentawai menjadi Kabupaten.
Sebagian besar dulunya Kab Padang/Pariaman berbatasan dengan Kabupaten Pesisir Selatan dan Solok.Â
Sekarang tidak lagi. Mungkin tidak tepat lagi nama  Kabupaten Padang Pariaman. Tidak ada lagi daerahnya yang melingkari  Padang.  Setelah Bungus, Teluk Kabung , Lubuk Begalung , Lb Kilangan,  Sitinjau laut sampai ke batas Solok masuk Padang.  Meski Bandar Udara "Minangkabau" masih masuk Kabupaten Padang/Pariaman.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H