Menteri Luar Negeri Australia Marise Payne mengatakan Australia "sangat kecewa" dan akan terus mencari rincian persyaratan perjanjian dengan alasan   "berpotensi mengacaukan kawasan kami," kata Australia.
Campbell juga akan melakukan perjalanan ke Komando Indo-Pasifik AS di Hawaii untuk "berkonsultasi dengan perwira senior dan mitra regional.
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price mengatakan, "Kami tidak akan membiarkan  kekuatan besar di kawasan itu dikuasai Cina," katanya.
Selama beberapa dekade, Amerika Serikat dan sekutunya  telah "abai"  dan Solomon bikin kejutan membuat Amerika dan sekutunya panik.
Cina menegaskan  bahwa penegakan hukum dan kerja sama  Cina dengan Kepulauan Solomon sejalan dengan hukum dan praktik internasional.
Menteri Pertahanan Australia Peter Dutton sebelumnya mengatakan Cina ingin membangun benteng militer di Kepulauan Pasifik, termasuk  di Papua Nugini.
Namun Papua Nugini  menolaknya  dan Australia membangun pangkalan disitu. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina Wang Wenbin mengkonfirmasi pada konferensi pers reguler pada 31 Maret bahwa China dan Kepulauan Solomon telah menandatangani perjanjian kerangka kerja sama keamanan bilateral antara Cina dan Kepulauan Solomon pada tanggal 30 Maret 2022.
Kepala Staf Operasi Gabungan Angkatan Pertahanan Australia Letnan Jenderal Greg Bilton mengatakan kehadiran Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat di Kepulauan Solomon akan  memaksa perubahan pada rencana pertahanannya.
Mikronesia, sesama negara kepulauan Pasifik, telah meminta Kepulauan Solomon untuk mempertimbangkan kembali rencananya untuk menandatangani pakta keamanan yang kontroversial dengan Cina.
Mikronesia adalah negara Pasifik pertama yang berbicara menentang hubungan Solomon yang semakin dalam dengan China.
Berebut kuasa dan pengaruh, Cina dan Amerika tidak berhenti hentinya bersaing. Â Ingin mengalahkan satu sama lain. Â Kalau ada pengaruh Cina Amerika Serikat segera bereaksi. Â Ini juga terjadi di Laut Cina Selatan. Amerika Serikat selalu mendekati negara Asean agar jangan terlalu dekat dengan Cina.
Negara adidaya itu tampaknya selalu "sport jantung" takut  pengaruh Cina  mengancam kekuatan mereka. Mungkin negara-negara itu dapat mengambil kesempatan dari ketakutan AS memperkuat  pertahanan mereka .
Â