Tulisan saya " Cara Mudah Menurunkan Minyak Goreng " Kompasiana tanggal 26 Maret lalu agaknya 'seperti' terjadi saat ini. Â
Jokowi pernah larang ekspor Batubara, kini minyak goreng juga dilarang ekspor. Media nasional ramai dengan berita tentang Jokowi larang ekspor minyak goreng kamis mendatang 28 April 2022.
"Saya akan terus memantau dan mengevaluasi kebijakan ini agar ketersediaan minyak goreng melimpah dengan harga terjangkau," kata Jokowi lewat akun Youtube Sekretariat Presiden, Jumat (22/4/2022).
"Hari ini saya telah memimpin rapat tentang pemenuhan kebutuhan pokok rakyat utamanya yang berkaitan dengan ketersediaan minyak goreng di dalam negeri. Dalam rapat tersebut telah saya putuskan pemerintah melarang ekspor bahan baku minyak goreng dan minyak goreng," kata Presiden.
Wow. "Apakah ini buntut dari kemarahan Jokowi kepada Mafia minyak goreng yang konon menyengat orang dalam Kemendag yang telah 'dicokok' Kejagung.
Â
Dirjen Perdagangan Luar Negeri jadi tersangka . "IMW" bersama 3 Â produsen/ eksportir minyak sawit (CPO dan turunannya).
Diantaranya ada nama MPT Komisaris PT Wilmar Nabati Indonesia, SM Â Senior Manager Corporate Affair Permata Hijau Group (PHG), dan PTS selaku General Manager di Bagian General Affairs PT Musim Mas.
Dalam tulisan sebelumnya, saya juga menulis, gagalnya janji
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi  untuk mengumumkan , kartel minyak goreng meski ,'Mendag ' telah mengklaim mengantongi nama-nama mafia minyak goreng yang  membuat kegaduhan di pasaran.
Apakah gagal itu karena ada orang dalam atau Dirjen Perdagangan terlibat? Kikuknya menperdag memenuhi janji karena mengerucut kedalam.
Kini borok sudah terbuka. Kejagung juga menurut berita tv akan panggil (periksa) Menteri Perdagangan untuk memperjelas kasus.
Titik kemarahan Jokowi terdengar lantang .
Kerugian Indonesia sekian trilyun rupiah dan petani kecil (sawit) yang dirugikan. Para  pesaing (Malaysia) yang menerimanya dengan "happy"
Akibat keputusan Jokowi.
Harga minyak goreng di pasaran internasional melambung. Newsjani.com India mencatat 'kejadian' di Bombay akibat larangan Jokowi.
Larangan total ekspor minyak sawit datang sekitar pukul 4 sore kemaren waktu India. Harga minyak goreng di Mumbai meningkat sebesar 3,4% yaitu  sebesar Rs 50 menjadi Rs 1520 per 10 kg.
India adalah importir minyak sawit, kedelai, dan bunga matahari terbesar. Pengumuman itu akan merugikan konsumen di pembeli utama India dan juga secara global, kata Atul Chaturvedi, presiden badan perdagangan "Solvent Extractors Association of India (SEA) " mengkritik Indonesia, inquirer. net. menulis Â
Menteri Keuangan Sti Mulyani di New York mengatakan,
"Larangan ekspor minyak sawit baru Indonesia akan merugikan negara lain tetapi perlu untuk mencoba menurunkan harga minyak goreng domestik yang melonjak akibat perang Rusia di Ukraina," menteri keuangan mengatakan kepada Reuters kemarin di New York.
Sri Mulyani mengakui,  itu adalah " langkah paling keras" yang  diambil setelah  gagal menstabilkan harga domestik."
Cina dan India termasuk di antara importir besar minyak sawit dari Indonesia. Indonesia menyumbang lebih dari setengah pasokan dunia.
Pada pertemuan  di Washington, para pembuat kebijakan sebelumnya telah menyatakan keprihatinan tentang meningkatnya prospek kekurangan pangan akibat perang di Ukraina.
Presiden Bank Dunia David Malpass mengatakan berulang kali bahwa negara-negara harus menghindari penimbunan stok makanan, kontrol ekspor dan hambatan perdagangan lainnya untuk makanan.
Namun Sri Mulyani, mantan direktur pelaksana Bank Dunia, mengatakan bahwa pemimpin politik dan pembuat kebijakan, masalah ketahanan pangan perlu mendefinisikan terlebih dahulu di tingkat negara, baru kemudian secara regional dan global.
Langkah Indonesia, yang mulai berlaku pada 28 April, menyebabkan  harga minyak nabati alternatif dunia melonjak.
Indonesia mengambil resiko, dan dunia menjerit. Sabar saja karena ini juga sementara. Indonesia tidak bisa juga menambah produksi karena negara negara tersebut menuding sawit mengancam Kelestarian alam.
Indonesia mengambil langkah keras bagi konglomerat minyak sawit dan kartel yang bermain.
Artikel sebelumnya,
Cara Mudah Turunkan Harga Minyak Goreng... - Kompasiana.com https://www.kompasiana.com/yudiramid0862/623e872abb448646e503ee63/batu-bara-pernah-dilarang-ekspor-minyak-goreng
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI