Mohon tunggu...
YUDI M RAMID
YUDI M RAMID Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

Dari pekerja medis ke Asuransi dan BUMN....

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Bisakah India dan Pakistan Berdamai Masalah Kashmir?

21 April 2022   20:24 Diperbarui: 22 April 2022   07:42 1280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berbicara tentang Pakistan dan India cukup menarik .
Penerintahah Imran Khan jatuh dan digantikan oleh PM yang baru Syahbaz Sharif.

Setelah terpilih menjadi PM, India, (Modi) buru buru mengucapkan selamat kepada Syahbaz Sharif sambil menambahkan,

 "India menginginkan perdamaian dan stabilitas di kawasan bebas teror, sehingga kita dapat fokus pada tantangan pembangunan,  kesejahteraan dan kemakmuran ....," ujar Narendra Modi PM India  

Syahbaz Sharif  menanggapi dengan ucapan yang menurut saya cukup menyengat. Bukannya berterima kasih tapi membalas ucapan Modi.

"Kita juga menginginkan perdamaian dengan India, tetapi tanpa solusi masalah Kashmir, perdamaian tidak mungkin terjadi," kata Shahbaz Sharif.

"Ayo selesaikan masalah Kashmir, lalu perangi kemiskinan," ujar Shahbaz Sharif lagi.

Pesan PM Modi sebenarnya adalah sebuah langkah  untuk menghidupkan kembali hubungan India dengan Pakistan di tingkat PM, yang terhenti selama rezim Imran Khan.

Rusaknya hubungan mencapai puncaknya ketika pemerintah India yang dipimpin BJP mencabut Pasal 370, dimana sebelumnya Kashmir punya status khusus di  Jammu dan Kashmir pada 2019.

Daerah tersebut sekarang dari daerah otonomi menjadi pemerintahan terpusat.

Pakistan adalah negeri pemegang Nuklir bersama sama dengan India dan kedua negara itu tidak akur karena masalah Kashmir.
Masalah Kashmir masih  tetap jadi ganjalan kedua negara.

Shahbaz Sharif sebelum menjabat PM sering menyebut nyebut  mengenai Kashmir untuk diselesaikan.

Pemimpin Negara  berfoto  bersama Organisasi Kerjasama Shanghai (SCO) ke-14, di Zhengzhou, Cina,15 Desember 2015. [Foto/Xinhua]
Pemimpin Negara  berfoto  bersama Organisasi Kerjasama Shanghai (SCO) ke-14, di Zhengzhou, Cina,15 Desember 2015. [Foto/Xinhua]
Hubungan antara India dan Pakistan makin memburuk di bawah pemerintahan Imran Khan, karena Imran Khan terus-menerus mengangkat masalah Kashmir.

Shahbaz Sharif  juga serupa. Dia tidak pernah lupa melewatkan kesempatan untuk mengangkat masalah Kashmir.

Kashmir  adalah sebuah wilayah yang  terletak di lembah di selatan dan ujung paling barat barisan Himalaya.

Kashmir terbagi oleh tiga negara: Pakistan mengontrol sebagian, India lebih banyak dan Cina juga menguasai sedikit di bagian timur laut.

India tidak pernah mengakui secara resmi wilayah Kashmir yang ada di Pakistan dan China. Pakistan juga  memandang Kashmir India sebagai milik Pakistan.

Kebanyakan peta buatan Barat menggambarkan wilayah ini dengan garis bertitik untuk menandai batasan yang tidak pasti karena belum selesai.

Negara itu telah berperang beberapa kali dan kini meski adem ayem tapi masih menimbulkan bara.

Pemerintah Modi  mencermati klaim Pakistan . India harus menahan diri untuk tidak bereaksi terhadap Pakistan.

Kini ada laporan di media India menunjukkan kedua pihak akan bertemu disuatu tempat.

Pertemuan antara Narendra Modi PM India dan Syahbaz Sharif bisa jadi akan terjadi selama KTT Organisasi Kerjasama Shanghai (SCO) di Uzbekistan pada bulan Juli atau  September yang akan datang.

SCO  adalah bentukan China. Ini adalah kerjasama politik, keamanan dan ekonomi tapi juga akan mengarah ke militer.

Pembentukan Organisasi Kerjasama Shanghai (SCO)  pada tanggal 15 Juni 2001 di Shanghai.
Sebelumnya disebut Shanghai Five. Anggotanya adalah Republik Kazakhstan, Republik Rakyat Cina, Republik Kirgistan, Federasi Rusia, Republik Tajikistan.

Shanghai Five berganti nama menjadi SCO atau Shanghai Co-opration Organization. Piagam Organisasi Kerjasama Shanghai antar negara ditandatangani pada KTT Kepala Negara SCO di St.Petersburg pada Juni 2002 dan mulai berlaku pada 19 September 2003.

Saat ini, delapan negara menikmati status anggota penuh SCO yaitu India, Kazakhstan, Cina, Kirgistan, Rusia, Pakistan, Tajikistan, dan Uzbekistan.

Empat negara  Afghanistan, Belarusia, Iran dan Mongolia — memiliki status sebagai pengamat.

Enam negara lain — Azerbaijan, Armenia, Kamboja, Nepal, Turki dan Sri Lanka — berstatus mitra dialog.

Menjadi anggota penuh, India dan Pakistan akan bertemu di forum itu. Mungkin ada sedikit harapan untuk menghentikan ketegangan dua Negara.

Tapi menurut kita, tidak akan banyak perubahan. Masalah Kashmir rasanya sudah sangat berlarut larut dan sulit dipecahkan dengan hanya cuma dialog.

India saat ini diatas angin.  Pakistan  punya masalah baru dengan tetangganya Afghanistan di Garis Durand.

Pakistan juga disebut disebut punya "utang"  yang besar kepada  Cina untuk memodernisasi negara dan ekonominya.
Dibelakang negara tersebut adalah Cina untuk Pakistan dan Rusia teman India.

Dunia tentu berharap kedua negara itu berbaik baikan. Apa jadinya jika mereka berperang dan tidak dapat menahan diri untuk menggunakan Nuklir. Itu menjadi ancaman dunia.

Artikel Terkait,

https://www.kompasiana.com/yudiramid0862/62549e8d3794d16bfd4e80d5/syahbaz-terpilih-pm-pakistan-modi-ucapkan-selamat?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun