Para ahli mengatakan bahwa Taiwan telah menjadi pendukung utama bagi industri semikonduktor China Â
Amerika melakukan  pembatasan perdagangan sejak masa mantan Presiden AS Donald Trump  , tapi Cina mendapatkannya dengan mudah di Taiwan.
Ada lagi, sebuah laporan  di situs Asia Times, sekitar 20 persen insinyur fabrikasi chip yang saat ini bekerja di Cina adalah orang Taiwan.
Orang-orang ini memainkan peran besar dalam mendirikan fasilitas manufaktur chip di Cina. Â
Dalam dua tahun terakhir ini ketergantungan Cina ke Taiwan telah meningkat. Jika ada gangguan, pasti  akan berdampak besar pada produksi dan konsumsi kedua negara.
Para ahli ekonomi mengatakan bahwa jika ekspor Taiwan ke China terhambat, industri chip Taiwan akan menderita kerugian besar.
Di sisi lain, industri elektronik China juga akan menderita kerugian  yang besar juga, lebih banyak dari Taiwan.
Mungkin ini keuntungan Taiwan. Beberapa pengamat menilai,
ketergantungan Cina pada Taiwan sangat besar sehingga saat ini tidak tertarik untuk mencaplok Taiwan.
Selama Taiwan tidak mendeklarasikan kemerdekaannya, Cina  mungkin tidak menganggangunya.
Â
Tapi Cina tetap menganggap Taiwan sebagai bagiannya. Hanya saja tidak memerintah negara itu. Itu saja. Taiwan dan Cina saling tergantung.Â
Jadi dunia tak perlu kawatir berlebih lebihan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H