Mohon tunggu...
YUDI M RAMID
YUDI M RAMID Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

Dari pekerja medis ke Asuransi dan BUMN....

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Perang Ukraina, Rusia Klaim Kerugian Ukraina

5 April 2022   12:28 Diperbarui: 5 April 2022   13:58 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keamanan. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Pixelcreatures

Sumber, Kompas.com/ YouTube. 

Media Barat seringkali menulis kerugian di pihak Rusia dan kemenangan dan sikap patriotik Ukraina.  Ukraina mengklaim telah menghancurkan banyak senjata canggih Rusia dan tentarannya sebanyak 17 ribu orang. Begitu juga sistim persenjataan Rusia.

Kerugian di pihak Ukraina tidak  terlalu sering diberitakan kecuali penderitaan warga sipil yang terdampak perang.

Tak dapat dipungkiri,  banyak Jenderal Rusia yang tewas. Sebuah berita 7 Jenderal dan terakhir semuanya ada 8 Jenderal Rusia yang tewas yaitu dua orang letnan jenderal dan 6 setingkat Mayor Jenderal.

Kerugian yang luarbiasa memang dalam sebuah perang. Orang awam  kadang kadang mengasosiasikan kalau sudah jenderal biasanya duduk dikursi enak sambil menyusun strategi. 

Kematian para jenderal di Ukraina menyiratkan kepada kita bahwa para jenderal juga turun kemedan perang.

Di negara lain saja seperti Indonesia setingkat mayor Jenderal bisa menguasai sebuah daerah militer yang besar dengan ribuan tentara.

Kalau banyak jenderal tewas, bagaimana dengan prajurit atau bawahan yang paling sering ditempat rawan "berjibaku" dalam perang.

Berita Rusia, mengklaim Potensi militer Ukraina sebagian besar telah dihancurkan selama operasi khusus.

Rusia mengatakan, Operasi khusus untuk melindungi warga sipil di Donbass dan kemerdekaan separatis di negara itu dan Luhansk.

 Diumumkan pada hari Sabtu, 2 April, oleh juru bicara Kremlin Dmitry Peskov.

"Demilitarisasi sedang berjalan lancar, dan potensi militer serta infrastruktur sebagian besar telah dihancurkan selama operasi khusus," katanya di saluran TV Belarusia 1.

Sebelumnya pada hari yang sama, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa sejak dimulainya operasi khusus di Ukrsina, Rusia telah menghancurkan 125 pesawat dan 88 helikopter, 381 kendaraan udara tak berawak, 1.888 tank dan kendaraan tempur lapis baja Ukraina.

Senjata  lainnya ratusan peluncur roket ganda, 793 meriam dan mortir artileri lapangan, serta 1771 unit kendaraan.

Operasi khusus Rusia di Ukraina bisa menjadi awal dari "pemakaman" hegemoni AS dan akhir dari dominasi dolar di dunia, menurut surat kabar China Global Times.

Rusia juga klaim bahwa Washington berencana untuk menggunakan situasi  untuk tujuan mendapatkan manfaat maksimal dari dunia.

Rusia menyatakan  keputusan menjatuhkan sanksi mereka terhadap Rusia tidak didukung banyak negara anggota PBB .

“Netralitas sebagian besar negara dan kawasan tidak diragukan lagi memberikan pukulan bagi Amerika Serikat dan negara-negara Barat, yang terbiasa memutuskan posisi geopolitik apa yang harus diambil negara lain.

Era ketika Amerika Serikat dapat mendikte bagaimana melakukan urusan global telah tiba. Berbagai mekanisme institusional yang didominasi oleh negara-negara, termasuk hegemoni dolar, mau tidak mau akan merosot, demikian yang dikutip oleh People's News .

Pada pagi hari Kamis, 24 Februari, Rusia, atas perintah Presiden Vladimir Putin, meluncurkan operasi khusus .

Kepemimpinan republik rakyat Donbass meminta bantuan Federasi Rusia dalam konteks eskalasi konflik dari Angkatan Bersenjata Ukraina.

Kementerian Pertahanan Rusia menekankan bahwa serangan itu hanya dilakukan terhadap fasilitas militer Ukraina, tidak ada yang mengancam penduduk sipil.

Dilaporkan bahwa selama operasi khusus, semua sistem pertahanan udara tentara Ukraina ditekan, infrastruktur pangkalan udara Angkatan Bersenjata Ukraina sepenuhnya dinonaktifkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun