Ada harapan pertemuan  Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan Vladimir Putin akan berlangsung dalam waktu dekat dan akan lebih serius di Turki, Ankara.
Hal ini didasarkan pada percakapan terakhir antara perwakilan Kantor Kepresidenan Ukraina dengan penguasa Turki Recep Tayyip Erdogan, serta sinyal dari Kremlin sendiri.
"Kemarin, Tuan Erdogan menelepon kami dan pihak Rusia  tampaknya menegaskan  siap untuk mengatur pertemuan dengan Presiden kami Zelensky," ujar kantor Kepresidenan Ukraina.Â
Kami masih menunggu dan  jelas bahwa kami tidak memiliki tanggal Namun, pertemuan itu kemungkinan besar akan berlangsung di Ankara," kata politisi itu.
Arakhamia menambahkan bahwa diplomat Rusia mengkonfirmasi tesis Ukraina .
Bahwa draft dengan perkembangan untuk audiensi tentang topik perang antara Putin dan Zelensky cukup konsisten dengan yang disiapkan.Â
Mikhail Podolyak, penasihat kantor Presiden Ukraina, menulis  dalam negosiasi dengan Rusia, pihak Ukraina sedang membahas gencatan senjata dengan Rusia dan penarikan pasukan dari wilayah negara itu.
Rusia, yang diwakili oleh Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov, mengatakan sebelumnya, bahwa topik utama negosiasi untuk Moskow adalah "status netral" Ukraina
Federasi Rusia telah menyuarakan posisinya tentang niat Ukraina untuk bergabung dengan Uni Eropa
Dmitry Medvedev, Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia, menulis tentang ini di saluran Telegramnya.
"Jika Anda memiliki keinginan seperti itu, bergabunglah, kehormatan akan ditawarkan. Dan tampaknya Eropa sekarang juga sangat menginginkan Ukraina," kata Medvedev, sedikit mengejek.Â
Menurutnya, akan sulit bagi Ukraina untuk bergabung dengan UE tanpa keanggotaan NATO.
"Pertanyaannya adalah, "bagaimana bergabung dengan UE tanpa keanggotaan NATO?" Ujar Medvedev.Â
"Tanpa persetujuan mitra senior dan masuk ke aliansi utama. Tidak ada jawaban. Hari ini, ternyata, tidak mungkin," kata Medvedev.
Sebelumnya , Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, setelah bertemu dengan Presiden Parlemen Eropa (EP) Roberta Metsola, mengatakan bahwa kemajuan telah dibuat dalam membahas masalah aksesi Ukraina ke Uni Eropa.
Sehari sebelumnya juga, Presiden Rusia Vladimir Putin melakukan percakapan telepon dengan kepala negara Kazakhstan, Kassym-Jomart Tokayev.Â
Pemimpin Rusia berbicara tentang kemajuan operasi khusus untuk melindungi Donbass.
Para kepala negara sepakat untuk memperkuat dan mengintensifkan kerja sama antara Rusia dan Kazakhstan di bidang perdagangan dan ekonomi.
Pada tanggal 29 Maret, putaran negosiasi lain antara Moskow dan Kyiv berlangsung di Istana Dolmabahce di Istanbul, yang berlangsung sekitar tiga jam.Â
Sebagai kepala delegasi Rusia, Vladimir Medinsky, mencatat, negosiasi yang konstruktif, Rusia menerima proposal tertulis dari Ukraina yang menegaskan keinginannya untuk status netral dan non-nuklir.
Pihak Ukraina juga membuat syarat bahwa perjanjian damai hanya dapat ditandatangani antara Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sendiri.
Sebagaimana diketalhui, meski anggota NATO dan sekutu Amerika Serikat, Turki tidak mengenakan sanksi kepada  Rusia.Â
Putin juga tidak memasukkan Turki sebagai negara yang tidak bersahabat dengan Kremlin.
Dengan situasi dilapangan dan kuatnya desakan Zalensky, kita yakin apabila Pertemuan itu terjadi prospek perdamaiannya cukup kental.Â
Putin meski tidak mengakui, namun "tewasnya" banyak Jenderal Rusia di medan perang Ukraina  merupakan tekanan bagi RusiaÂ
Dunia menunggu kepastian  tersebut, untuk hidup yang lebih baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H