Konflik dan perang serta agresi yang mengerikan dan membuat penderitaan banyak orang.
Namun kadang kadang menjadi dasar kreativitas untuk melukis. Anak-anak Ukraina menggunakan krayon untuk menyalurkan trauma dengan melukis.
Sebuah gambar  seorang tentara Ukraina terlihat melalui teropong . Gambar lain menggambarkan seorang gadis bermain di ayunan di bawah matahari yang tersenyum - Sementara pembom pesawat Rusia terbang di atasnya.
Tidak aneh,  melihat karya seniman terkenal zaman dahulu juga memikirkan  emosi mereka  melukis diatas  menggambarkan perang.
Pelukis terkenal  seperti
seniman Jerman Kete Kollwitz yang putra sulungnya pergi ke garis depan Perang Dunia Pertama dan tewas.
Ia menjadi wanita pertama yang diterima sebagai profesor di Akademi Seni Prusia. Namun, Kete terpaksa mengundurkan diri setelah Nazi berkuasa pada tahun 1933. Â Tema utama karyanya adalah keibuan, kehilangan dan keputusasaan orang yang menderita akibat perang.
Selama 1918-1923, Kete menciptakan serangkaian karya "Perang": yang diukir dari kayu atau dicetak di atas kertas.
Dalam ukirannya, dia menggambarkan mereka yang biasanya tidak diperhatikan - ibu, janda, dan anak-anak.
Dalam tiga jam, 1.650 warga tewas dan 900 lainnya terluka.
Pablo Picasso menerima berita itu dengan menyakitkan dan dalam tiga minggu membuat kanvas skala besar (3,5x8,5 meter) di mana ia menciptakan kembali kengerian serangan ini.
Palet abu-abu menyedihkan, dan gaya kubisme telah membantu membangun dan menggambarkan peristiwa secara grafis.
 Jika Anda melihat gambar lebih dekat, Anda dapat melihat anggota badan, telapak terbuka prajurit yang mati memiliki stigma, simbol kemartiran, seorang ibu berdiri berkabung anak dan memahkotai komposisi banteng - simbol kekuatan Spanyol, yang dalam situasi ini terlihat seperti ejekan.
"Guernica" tentu saja, adalah pernyataan politik yang kuat dan reaksi langsung seniman terhadap peristiwa yang merusak.
Diceritakan bahwa ketika Picasso tinggal di Paris yang diduduki Jerman, Â seorang perwira Jerman melihat lukisan Picasso dan bertanya,
"Apakah Anda membuat(lukisan)ini?" Picasso menjawab,
"Tidak, Anda yang membuatnya(perang)," kata Picasso sinis menggambarkan kekejaman Jerman dalam lukisannya.
Salvador Dali pelukis terkenal tahun 1930 Spanyol telah  memiliki beberapa karya berbeda yang mencerminkan kritik terhadap perang dan kebijakan negaranya.
Dalam gaya surealisnya, sang seniman berusaha membangkitkan a ke tema-tema militeristik. Dilukis pada tahun 1936 pada malam Perang Saudara Spanyol.
Gambar tersebut menunjukkan dua makhluk yang menyatu. Mereka menyerupai bagian tubuh manusia yang cacat, Â wajah yang terdistorsi dengan rasa sakit.
Tema kritik terhadap negaranya, "Burning  Giraffe "  sosok seorang wanita, di sebelah kirinya seekor jerapah terbakar dalam api, dan dengan latar belakang siluet sakit yang menyeramkan.
 Pada saat itu Salvador Dali telah meninggalkan Spanyol dan mencoba mencari perlindungan di tempat lain di Eropa.
Salvador Dali  pergi ke Amerika bersama istrinya untuk melarikan diri. Terkesan dengan peristiwa yang terjadi di tanah airnya, ia menciptakan lukisan "Wajah Perang".
Mungkin bagi kita yang awam ini sulit melihat pesan yang ada di lukisan "surealis" atau "kubisme" namun bagi penikmat seni mereka dapat membacanya dan tidak keberatan merogoh uang banyak membeli karya seni.