"Karena perang di Ukraina, harga bahan bakar, makanan, minuman - semuanya naik," kata Hassan.
Bahkan, kata "Hassan", dia dan sukarelawan lain yang dia kenal secara pribadi bepergian hanya untuk mendapatkan uang. “Rusia tidak ingin kehilangan pejuangnya ketika Anda dapat menyewa orang asing untuk mendapatkan uang,” katanya.
Menurut dia, calon terpilih akan menjalani kursus pelatihan di kamp pelatihan tempur Khmeimim dekat Latakia, setelah itu mereka akan dipindahkan ke Rusia.
Menurut berbagai organisasi internasional, setelah 11 tahun perang saudara, lebih dari 60% penduduk Suriah - sekitar 12 juta orang - menghadapi kelaparan. Dan situasinya akan semakin buruk.
Keluarga "Hassan" tidak ingin dia pergi, tetapi dia mengatakan dia tidak punya pilihan: "Saya harus pergi, saya butuh uang. Meski ia menyadari dia akan (bisa)mati."
Itulah sekelumit dari sukarelawan Suriah yang diberitakan BBC. Tidak jauh berbeda dengan tentara bayaran di Ukraina dimana mereka akan menerima bayaran dengan dolar baik dari pemerintah Ukraina atau bantuan negara donor.
Di Ukraina pintu terbuka lebar untuk pasukan bayaran asing bahkan di fasilitasi oleh Amerika dan NATO yang tidak mau ikut terlibat.
Perang antara Rusia dan Ukraina, juga perang pasukan bayaran meski ada yang menyebut "sukarelawan.'
Artikel Terkait,
16000 relawan suriah untuk putin serang ukraina.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H