Mohon tunggu...
YUDI M RAMID
YUDI M RAMID Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

Dari pekerja medis ke Asuransi dan BUMN....

Selanjutnya

Tutup

Money

Melihat Rusia Dalam Sanksi Terbanyak di Dunia

27 Maret 2022   06:41 Diperbarui: 27 Maret 2022   06:47 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sistem pembayaran internasional Visa dan MasterCard ditangguhkan di Rusia.

Tidak  hanya orang Rusia biasa yang memiliki masalah dengan kartu mereka.

Miliarder Rusia dan pendiri Alfa-Bank Mikhail Friedman, yang tinggal di London, keesokan harinya masuk daftar sanksi. Ia mengetahui bahwa kartu banknya tidak lagi berfungsi. Dia sekarang harus menderita mendapatkan izin dari otoritas Inggris untuk membelanjakan uangnya.

Itu sekitar 2,5 ribu pound sebulan, tulis Bloomberg, yang diwawancarai oleh pengusaha itu secara ekstensif.

"Mungkin saya harus mulai membersihkan rumah saya sendiri," kata orang kaya itu.

Tidak apa-apa , saya dulu tinggal di asrama dengan empat laki-laki ketika saya masih mahasiswa, tapi 35 tahun kemudian (dimasa tua ) itu mengejutkan," kata Friedman.

Ia juga mengundurkan diri dari jajaran direksi Alfa-Bank.

Iya, selama dua minggu perang dengan Ukraina, ekonomi Rusia menemukan dirinya dalam krisis yang mendalam.


Warga Rusia memenuhi supermarket berbelanja sebelum harga barang naik akibat dampak sanksi Barat ke Rusia. (Foto: Istimewa) foto : suara. com
Warga Rusia memenuhi supermarket berbelanja sebelum harga barang naik akibat dampak sanksi Barat ke Rusia. (Foto: Istimewa) foto : suara. com
Penduduk menghadapi devaluasi rubel, pembatasan layanan utama di bank dan melonjaknya harga. Banyak yang kehilangan pekerjaan. Paling sulitnya, akan menjadi yang termiskin.Invasi ke Ukraina memicu salah satu krisis paling parah dalam ekonomi Rusia modern.

Tahun-tahun mendatang pemerintahan Putin akan sangat mirip dengan tahun-tahun terburuk pemerintahan Yeltsin," tulis Branko Milanovich, mantan ekonom terkemuka di Bank Dunia di Rusia yang tinggal di Rusia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun