Mohon tunggu...
YUDI M RAMID
YUDI M RAMID Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

Dari pekerja medis ke Asuransi dan BUMN....

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Seragam Kesetaraan, Kebanggaan, dan Keamanan

27 Maret 2022   00:21 Diperbarui: 27 Maret 2022   00:38 1191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
SMA Taruna Nusantara 2022. (tarunanusantara.sch.id) via ayo Semarang. com

Saya termasuk punya pengalaman ketika sekolah di SMP tidak memakai seragam.Sekolah Rakyat nama lain untuk SD dan SMP  juga tidak diwajibkan pakai seragam ketika itu. Mungkin karena didaerah dan kewajiban seragam belum ketat.

Pakaian harus digosok pakai setrika arang tempurung, adalah katun atau  kepar  diberi kanji.  Pakaian ketika itu mahal, saya berbahagia ketika ayah memberikan celananya yang bisa divermak jadi dua potong celana pendek untuk saya.

Tapi kebahagiaan tidak berlangsung lama, karena Pakaian second itu robek dan tidak tahan lama.

Suatu hari teman saya memakai baju yang tampaknya tidak perlu digosok, tetap saja tidak berkerut.

Saya memandang baju teman saya itu "mentereng" dan cemburu. Namanya dari tetoron diimpor dari Jepang. Dicuci tanpa digosok masih rapi tanpa banyak kerutan. 

Jadi beruntung saat ini anak anak sekolah berpakaian seragam.

Seragam sekolah dapat diartikan semua siswa mengenakan pakaian dengan harga dan merek yang sama.

 Ini membantu siswa untuk melihat satu sama lain sebagai setara - dalam belajar maupun bermain.

Seragam menghapus semua prasangka tentang apa yang harus dikenakan untuk sekolah .

Seragam juga sebagai
 identitas kelompok. Pelajar atau siswa bisa merasakan i diri mereka sendiri tanpa  individualitis.

Seragam sekolah membantu guru dan staf sekolah mengidentifikasi siapa siswa dan siapa yang bukan, bahkan dari jarak yang lebih jauh. Hal ini memudahkan mereka untuk menjaga keselamatan siswa dan tidak meninggalkan gedung atau halaman sekolah. Juga, lebih mudah bagi staf dan siswa itu sendiri untuk mengidentifikasi siapa saja yang memasuki  sekolah sebagai penyusup.

Ketika tidak ada seragam di sekolah, ada kebutuhan untuk membuat daftar panjang variasi pakaian yang tidak dapat diterima, yang harus diperiksa oleh staf sekolah setiap hari.

Menegakkan aturan berpakaian sering kali berarti mengirim anak-anak ke kantor guru atau kepala sekolah untuk menentukan apakah mereka telah melanggar aturan berpakaian.

Salah satu keuntungan terbesar mengenakan seragam sekolah adalah bahwa praktik ini mengarah pada pengurangan kekerasan teman sebaya di sekolah.

Mengenakan seragam sekolah menghapus perpecahan dan perbedaan yang terlihat jelas serta menciptakan rasa kebersamaan dan kesetaraan.

Seragam sekolah adalah mengurangi repot  bagi orang tua yang mempersiapkan anak-anak mereka untuk sekolah setiap pagi.
Mereka tidak perlu berpikir  , Pakaian apa yang akan dipakai hari ini.

Seperti cerita saya yang diatas,
melihat apa yang dikenakan siswa apakah mereka memiliki pakaian yang lebih bagus ,  mengalihkan perhatian anak-anak dari tren mode dan gaya mengikuti.

Ini salah satu kebaikan dari pakaian seragam, juga dapat dipahami dan mungkin juga berlaku pada kelompok lain , seragam kantor dan kedinasan.

Apalagi kalau sekolahnya keren, memakai seragam yang dikagumi dimana tidak setiap orang bisa mengenakan.

Bagaimana seseorang tidak bangga jika dia memakai seragam kedinasan seperti "Taruna" Akmil misalnya. Kebanggaan bisa selangit. ***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun