Mohon tunggu...
YUDI M RAMID
YUDI M RAMID Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

Dari pekerja medis ke Asuransi dan BUMN....

Selanjutnya

Tutup

Politik

Dampak Ekonomi Indonesia dan ASEAN Perang di Ukraina

24 Maret 2022   12:25 Diperbarui: 24 Maret 2022   14:17 622
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Singapura menjatuhkan sanksi ekonomi kepada Rusia atas serangan militer ke Rusia, pemblokiran bank-bank Rusia. (ANTARA FOTO/Joko Sulistyo).

Berita terbaru hari ini mengatakan 40 Juta Orang Akan Terdampak didunia akibat meningkatnya Harga dan Komoditas Akibat Perang Ukraina

Berdasarkan daftar  yang diterbitkan Jumat oleh Middle for Global Patterns Reflect Tank, Negara-negara di Timur Tengah dan Afrika sudah merasakan tekanan, dengan naiknya harga jagung, minyak bunga matahari, gandum dan bahan bakar

Didunia saat ini setidaknya 40 juta orang mungkin dapat didorong ke dalam "kemiskinan yang mengejutkan" karena meningkatnya harga makanan,  dan harga komoditas.

Gandum disebutkan dalam daftar, sementara yang dikhawatirkan karena Rusia bersama Ukraina adalah pemasok gandum.
Rusia juga merupakan pengekspor pupuk yang terkenal.

Pertempuran telah mengakibatkan sanksi keuangan yang sulit di Moskow, dan pertempuran di Ukraina mengganggu penanaman dan jadwal pertanian.

Program Pangan Dunia, David Beasley, telah menyebut Ukraina "keranjang roti Eropa" dan memperingatkan awal bulan ini bahwa bencana yang meluas akan memicu riak di tempat lain di seluruh dunia. 

Lalu apa artinya bagi Asean dan Indonesia.
Dalam jangka pendek dampak krisis itu tidak terlalu signifikan bagi Indonesia.

Dampak yang terbesar adalah naiknya energi atau minyak serta produksi yang menggunakan gandum seperti Mie instant dan kedelai.

Hal itu  karena digunakan oleh negara Pemasok yang mengurangi pasokan ke Indonesia karena juga digunakan untuk  kebutuhan Eropa.

Dampak krisis perang Rusia-Ukraina mungkin berbeda antara Barat dan ASEAN.

Barat sangat tergantung pada impor energi , sementara ASEAN  hanya mengekspor sejumlah kecil energi saja dari Rusia.
Ketergantungan ekonominya mungkin rendah.

Kantor berita diplomat menganalisis bahwa negara-negara ASEAN memandang Ukraina secara geografis cukup jauh, tidak menimbulkan dampak langsung terhadap Indonesia dan Asean.

Tapi di sisi lain, jika masalah di atas berkepanjangan Secara tidak langsung dapat mempengaruhi perekonomian.

Analis menunjukkan bahwa ASEAN tenang tenang saja. Sebagian besar anggota ASEAN seperti Thailand, Myanmar, Vietnam, Kamboja, Laos, Malaysia, Brunei, Filipina dan Timor-Leste memilih untuk diam dan tidak banyak reaksi.

Nilai perdagangan antara Rusia dan kawasan ASEAN di perkirakan hanya  sekitar $25 miliar.

Dibandingkan perdagangan dengan negara adidaya lain seperti China,  adalah sebesar 685,2 miliar dolar AS.

 Di Oh Ei Sun, seorang ahli dari Institut Urusan Internasional Singapura mengatakan bahwa sebagian besar negara ASEAN memiliki sedikit perdagangan dengan Rusia.

Kebanyakan dari mereka hanya berdagang di satu sektor, perdagangan seperti senjata,  pesawat jet. Negara-negara ASEAN mengandalkan jet tempur dan kapal perang kelas atas Rusia.

Vietnam juga diam, karena negara itu paling dekat dengan Rusia dalam hal pertahanan dan merupakan negara mitra peralatan militer Rusia.

Presiden  Joko Widodo mentweeted,  "Akhiri perang, perang membawa kesengsaraan bagi umat manusia. dan menempatkan dunia dalam situasi yang berisiko," dan mengatakan bahwa "perang tidak boleh terjadi" di Ukraina.

Ucapan ini hanya sebatas pidato dan himbauan. Tak ada boikot atau sanksi.

Berbeda dengan Singapura, negara ini  paling aktif  menyatakan dukungannya terhadap  Amerika Serikat . Ia ikut memberikan saksi berupa sanksi terhadap Rusia.

Sanksi berupa
keuangan dan bank, termasuk pembatasan ekspor.


"Kami akan memberlakukan kontrol ekspor pada barang-barang yang dapat digunakan secara langsung,"
 " tutur Menteri Luar Negeri Singapura Vivian Balakrishnan kepada parlemen seperti yang dilansir Reuters, Senin (28/2).


Singapura juga memblokir bank-bank Rusia . Seluruh transaksi keuangan yang terhubung ke Rusia diblokir. 


Bagaimana akhirnya drama ini dan sejauh mana akibatnya?

Tentu kita masih menunggu, karena itu cuma prediksi.

Artikel Terkait,

https://www.kompasiana.com/yudiramid0862/623ac09ebb448639b85c9c82/wow-rusia-pecah-rekor-negara-dengan-sanksi-paling-terbanyak-di-dunia

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun