Barat sangat tergantung pada impor energi , sementara ASEAN Â hanya mengekspor sejumlah kecil energi saja dari Rusia.
Ketergantungan ekonominya mungkin rendah.
Kantor berita diplomat menganalisis bahwa negara-negara ASEAN memandang Ukraina secara geografis cukup jauh, tidak menimbulkan dampak langsung terhadap Indonesia dan Asean.
Tapi di sisi lain, jika masalah di atas berkepanjangan Secara tidak langsung dapat mempengaruhi perekonomian.
Analis menunjukkan bahwa ASEAN tenang tenang saja. Sebagian besar anggota ASEAN seperti Thailand, Myanmar, Vietnam, Kamboja, Laos, Malaysia, Brunei, Filipina dan Timor-Leste memilih untuk diam dan tidak banyak reaksi.
Nilai perdagangan antara Rusia dan kawasan ASEAN di perkirakan hanya  sekitar $25 miliar.
Dibandingkan perdagangan dengan negara adidaya lain seperti China, Â adalah sebesar 685,2 miliar dolar AS.
 Di Oh Ei Sun, seorang ahli dari Institut Urusan Internasional Singapura mengatakan bahwa sebagian besar negara ASEAN memiliki sedikit perdagangan dengan Rusia.
Kebanyakan dari mereka hanya berdagang di satu sektor, perdagangan seperti senjata, Â pesawat jet. Negara-negara ASEAN mengandalkan jet tempur dan kapal perang kelas atas Rusia.
Vietnam juga diam, karena negara itu paling dekat dengan Rusia dalam hal pertahanan dan merupakan negara mitra peralatan militer Rusia.
Presiden  Joko Widodo mentweeted,  "Akhiri perang, perang membawa kesengsaraan bagi umat manusia. dan menempatkan dunia dalam situasi yang berisiko," dan mengatakan bahwa "perang tidak boleh terjadi" di Ukraina.
Ucapan ini hanya sebatas pidato dan himbauan. Tak ada boikot atau sanksi.