Mohon tunggu...
YUDI M RAMID
YUDI M RAMID Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

Dari pekerja medis ke Asuransi dan BUMN....

Selanjutnya

Tutup

Politik

Putin Amandemen Konstitusi agar Dapat Berkuasa Penuh

20 Maret 2022   05:09 Diperbarui: 20 Maret 2022   06:02 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Putin adalah politisi paling sukses di Rusia. Vladimir Putin lahir pada 7 Oktober 1952.Sebelum  menjadi Presiden Rusia, ia menjadi Perdana Menteri Rusia dari tahun 2000 dan 2008 hingga 2012.

Selama masa jabatannya sebagai Perdana Menteri, Putin juga pernah menjadi Presiden Partai Rusia Bersatu.

Putin telah bekerja untuk KGB
sebelum memasuki politik. Pada usia 23 tahun, ia mulai bekerja untuk KGB. KGB menunjuknya sebagai penerjemah di kota Dresden, Jerman.

Mereka yang mengenal Putin secara dekat mengklaim bahwa Putin hanya melakukan pekerjaan yang kurang penting seperti mengawasi pelaporan media.
Dia naik ke pangkat letnan kolonel di KGB.

Setelah runtuhnya Tembok Berlin, Putin kembali ke Rusia dan memulai politik. Ia melangkah dengan tegap ke politik Rusia  bergabung dengan pemerintahan Presiden Boris Yeltsin.

Ia diangkat tahun 1996 sebagai wakil kepala staf. Setahun kemudian,  menjadi kepala badan intelijen Rusia KGB.

Sejarah dimulai, ketika pada awal 1999 Yeltsin mengangkatnya sebagai Perdana Menteri Rusia.

Pengunduran diri Yeltsin yang tidak terduga, Putin diangkat sebagai penjabat Presiden Rusia pada 31 Desember 1999.

Dia mengalahkan semua lawannya dengan memenangkan pemilihan presiden Rusia pada tahun 2000 dan 2004.

Menurut konstitusi
Rusia saat itu, tidak ada politisi yang bisa menjadi Presiden Rusia selama tiga periode berturut-turut.

Jadi Putin mengangkat Dmitry Medvedev sebagai Presiden Rusia dan dirinya sendiri menjabat sebagai Perdana Menteri.

Pada September 2011, atas perintah Putin, konstitusi Rusia diamandemen,  masa jabatan Presiden Rusia ditingkatkan dari empat tahun menjadi enam tahun.

Pada Maret 2012, Vladimir terpilih kembali menjadi presiden Rusia dengan memenangkan pemilihan ulang. Dalam pemilihan presiden 2018 di Rusia, Putin mendapat lebih dari 75 persen suara.

Lalu bagaimana krisis Ukraina bermula. Itu terjadi setelah pembubaran Uni Soviet oleh Gorbachev.

Sebelumnya  hubungan antara Rusia dan Ukraina cukup ramah.
Rusia memiliki pengaruh kuat pada kebijakan luar negeri Ukraina. Pemerintah Ukraina juga bertindak atas perintah rezim Rusia.

Namun, ekonomi yang memburuk, inflasi yang meningkat, dan kekuasaan atas mayoritas berbahasa Rusia memicu pemberontakan.

Pemberontakan rakyat Ukraina pada tahun 2014 memaksa parlemen untuk menggulingkan presidennya yang pro-Rusia, Viktor Yanukoviv.

Pada tahun yang sama, Ukraina memilih pemimpin  yang pro-Eropa dan AS.

 Petro Poroshenko dipilih sebagai presiden. Sejak itu Viktor Yanukovich  terusir dan menjalani pengasingan di Rusia.

Pada tahun 2019,Presiden Ukraina berikutnya Volodymyr Zelensky mendeklarasikan dirinya ingin menjadi bagian dari Uni Eropa dan organisasi militer NATO.

Ukraina  mengamandemen konstitusi. Peristiwa ini membuat Putin jengkel dan mulai merasa bahwa Ukraina dapat menjadi ancaman bagi Rusia di masa depan

 Ukraina merasa dapat meningkatkan perekonomian negaranya dengan menjadi bagian dari Uni Eropa dan NATO.

Putin ingin mengambil alih Ukraina timur.  Ukraina akan dijadikan sebagai zona penyangga antara Rusia dan Barat.

Rusia atau Putin khawatir jika Ukraina menjadi anggota NATO, negara-negara musuh akan mencapai batas Rusia.

Argumen kedua adalah bahwa Ukraina timur adalah wilayah yang kaya akan batu bara dan besi.

Citra Presiden Rusia Vladimir Putin menguat di tengah tengah "Krisis " Ukraina . Orang-orang sudah melihatnya sebagai politisi yang tidak takut atau tunduk pada siapa pun. Vladimir Putin 69 tahun
memegang sabuk hitam dalam olahraga bela diri Judo.

Agresif dan kepintarannya  terlihat dalam kebijakannya, dua keunggulan dari game. Inilah alasan mengapa Putin belum siap untuk mundur meskipun seluruh Eropa termasuk Amerika bersatu dalam masalah Ukraina

 Ia juga mengungkapkan niatnya dengan memberikan status negara merdeka kepada dua wilayah Ukraina.

Ancaman serupa dibuat pada tahun 2014 ketika pasukan Rusia mencaplok Krimea Ukraina atas perintah Putin

Rusia bahkan telah memberikan pengakuan kepada dua wilayah Ukraina sebagai negara merdeka. Vladimir Putin sendiri telah menuduh Ukraina melakukan genosida terhadap orang-orang berbahasa Rusia dalam sebuah konferensi pers.

Dia juga menuntut agar Ukraina berhenti melakukan militerisasi. Dalam situasi seperti itu, muncul pertanyaan bagaimana keseluruhan cerita Ukraina dan mengapa Vladimir Putin ingin menghancurkan negara kecil seperti Ukraina.

Putin dengan kekuasaannya mulai menggerakkan mesin perangnya dan menyerang Ukraina tanggal 24 Februari 2022.

Seperti yang kita lihat saat ini, pertempuran terbesar sejak berakhirnya perang dunia ke 2.

Krisis Rusia -Ukraina sekarang mulai bergerak menuju Perang Dunia Ketiga .

 Semua negara anggota NATO termasuk Amerika berdiri dengan kekuatan penuh akan melawan Rusia.

 Untuk mendukung Ukraina, banyak negara termasuk Amerika, Inggris, Jepang telah menjatuhkan sanksi keras.

 Jerman telah mengumumkan larangan pipa gas Rusia Nord Stream-2. Meskipun demikian, Putin tidak siap untuk tunduk atau mundur dari keputusannya.

Putin tidak menyerah pada ancaman mempertahankan pendudukan, tetapi juga secara terbuka memberikan semua kemungkinan bantuan kepada separatis di bagian lain Ukraina.

Vladimir Putin menganggap Ukraina modern sebagai Bolshevik.

Bolshevik adalah kelompok Marxis dari Partai Komunis Rusia, yang didirikan oleh Lenin.
Dalam pidatonya pada hari Senin, Putin sangat berhati-hati dalam mengatakan Ukraina modern.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun