Menarik untuk melihat adanya tentara asing dalam perang Rusia-Ukraina.Â
Dalam hal rekrut merekrut Pasukan asing itu menurut saya, Zelensky masih kalah dari Putin.
Putin menyebut perekrutan tentara oleh Ukraina sebagai "tentara bayaran" sedangkan Putin menyebutnya Sukarelawan.Â
Jauh sebelum Zelensky menyerukan orang asing dan tentara luar bergabung, Rusia telah lebih dahulu melakukannya dalam invasi tanggal 24 Februari 2022
Tercatat ratusan pejuang Chechnya telah bergabung dengan pasukan Rusia Invasi Ukraina.Â
Bahkan tentara ini, juga berperan dengan tugasnya untuk membunuh pejabat Ukraina dan sasaran juga Zelensky dan keluarganya untuk dibunuh.
Masing masing tentara ini diberikan foto pejabat yang menjadi target.
Dikabarkan juga Putin telah membayar "agen" atau organisasi tentara profesional bayaran di Inggris yang tugasnya adalah tuntuk menghabisi Zelensky dan keluarganya.Â
Sekarang Putin memanfaatkan tentara dari Suriah atau Timur Tengah untuk berperang di Ukraina.
Jumlahnya menurut Putin 16
000. orang.
Entah benar atau tidak jumlahnya sebanyak itu, tapi itu adalah sebuah propaganda Putin untuk menakut nakuti Ukraina.Â
Putin memerlukan mereka karena bukan rahasia lagi, Putin tidak didukung sebagian besar rakyatnya, terbukti dengan ribuan demonstrasi pro Ukraina di lebih 50 kota di Rusia yang ditangkap.Â
Keengganan itu tentu saja berpengaruh kepada moral pasukan Rusia. Terbukti pasukan Rusia dikordinir dengan buruk dan lambatnya kemajuan Rusia terutama di Kyiv.
Volodymyr Zelensky mengatakan dalam pidatonya bahwa sebagian besar tentara Rusia telah ditawan Ukraina.
Di antara mereka ada yang  yang menolak untuk kembali ke Rusia.
Ada banyak  bahkan tidak dibicarakan di Rusia,  tidak mau kembali.Â
Keluarga beberapa tentara telah diberitahu tentang kematian mereka, meskipun mereka berada di "penangkaran" dan masih hidup dalam tahanan Ukraina.
Ada pula yang menangis, ketika sudah ditangkap dan menyesal telah berperang.Â
Mengeluarkan peringatan kepada mereka yang bergabung dengan pasukan Rusia, Zelensky berkata, "Itu akan menjadi keputusan terburuk dalam hidup Anda. Umur panjang lebih baik daripada uang yang didapatkan untuk waktu yang singkat."
Analis intelijen pertahanan Inggris percaya tentara Rusia sedang dipaksa untuk menarik "sejumlah besar" pasukan mempertahankan jalur pasokannya melanjutkan ofensifnya di Ukraina.
Kementerian Pertahanan Inggris baru-baru ini merilis laporan intelijen terbarunya, yang mengatakan bahwa masalah logistik akibat invasi Ukraina menjadi kelemahan Rusia termasuk moral pasukan.Â
Barat mulai dengan laporan, penembak "jitu" paling mematikan bergabung dengan Ukraina.Â
Ada juga kemungkinan AS dan NATO merekrut tentara bayaran untuk melawan Rusia. Pasukan ini dibiayai NATO dan Amerika Serikat yang takut terlibat perang langsung.Â
Artikel Terkait,
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H