Zelensky Menang Penuh, di ICJ, Rusia Tidak Peduli.
Mahkamah Internasional, International Court of Justice telah mengadili dan menyelesaikan sengketa antarnegara-negara anggota yaitu Ukraina dan Rusia.
Organ resmi dan badan khusus di bawah PBB ini dalam pemungutan suara 13-2, mengatakan Rusia perlu menghentikan operasi militer di Ukraina dan negara itu tidak dapat mendukung siapa pun yang mencoba melanjutkan konflik.
Kementerian luar negeri Rusia mengatakan Rusia tidak akan mematuhinya "mengingat absurditas gugatan itu."
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky merayakan kemenangan pengadilan di Twitter pada hari Rabu.
Rusia harus segera mematuhinya. Kalau tidak dunia akan semakin mengisolasi Rusia," tulis Zelensky.
Meskipun pengadilan mengatakan putusannya mengikat, ia tidak memiliki cara untuk menegakkan perintah tersebut.
Hakim Ketua Joan Donoghue mengatakan pengadilan "sangat prihatin tentang penggunaan kekuatan oleh Federasi Rusia di Ukraina yang menimbulkan masalah yang sangat serius dari hukum internasional".
Ketika membaca keputusan Rabu, Reuters melaporkan .
Pengadilan memberikan suara bulat untuk memerintahkan kedua negara untuk "menahan diri dari tindakan apa pun yang dapat memperburuk atau memperpanjang perselisihan di hadapan Pengadilan atau membuatnya lebih sulit untuk diselesaikan."
Ukraina mengajukan gugatan tak lama setelah Rusia menginvasi pada akhir Februari.
ICJ memutuskan,
"Federasi Rusia harus segera menangguhkan operasi militer yang dimulai pada tanggal 24 Februari 2022 di wilayah Ukraina ," kata hakim ketua ICJ yang berkedudukan di Den Haag.
Pengadilan berbicara dalam konteks prosedur darurat yang diluncurkan beberapa hari setelah dimulainya invasi Rusia ke Kyiv.
Bagi Vladimir Putin, “mereka yang tidak bersama kami adalah musuh kami”
Sementara Volodymyr Zelensky berpidato di depan Kongres AS dalam pidato mengharukan tentang negaranya yang dibakar dan berdarah oleh Moskow, Vladimir Putin berbicara pula kepada pemerintahnya.
Dalam sebuah pertemuan yang ditujukan untuk mendukung langkah-langkah untuk wilayah Rusia, yang disiarkan di televisi publik.
Dengan rahang terkatup dan mata baja, presiden Rusia itu memulai dengan penilaian situasi. "Operasi khusus berlangsung dengan sukses, sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan sebelumnya," katanya.
Dia juga memperingatkan bahwa Rusia tidak akan pernah membiarkan Ukraina terus melawan negaranya Rusia.
Tidak ragu-ragu untuk tenggelam secara berlebihan, Vladimir Putin menambahkan: “Barat telah melepas topeng kesopanan dan mulai bertindak dengan cara yang tidak pada tempatnya Paralelnya terlihat jelas dengan pogrom anti-Semit, ujar Putin.
Putin tidak peduli, ia akan menyelesaikan pekerjaan yang telah dimulainya.
Barat dan NATO sudah mulai tergerak untuk membantu Ukraina dengan segala kemampuannya.
Masih menunggu waktu ketika mesin perang Amerika dan NATO menderu ke Ukraina memulai perang dunia ke 3.
Rusia tidak sekuat yang mereka duga. Melawan Ukraina tanpa bantuan Amerika dan NATO saja keteteran sudah 22 hari ketika tulisan ini dibuat.
Semua negara itu tentu menahan diri. Siapa yang menggunakan Nuklir lebih dahulu juga akan hancur.
Kalah jadi abu, menang juga jadi "abu" mungkin ada sedikit arangnya.
Karena Nuklir sudah terlalu banyak dan seimbang kalau saling "diledakan."
Nuklir adalah senjata pemusnah massal yang bisa memusnahkan semua umat manusia kalau semua sudah menggunakan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI