Perang yang belum dimenangkan Rusia mungkin membuka mata Bidden dan sekutunya NATO Â Bahwa Rusia tidak setangguh yang mereka duga. Bagaimanapun ancaman Nuklir tidak perlu ditakuti. Itu akan menghancurkan kedua belah pihak.
Terbukti juga sampai hari ke 21 sampai tulisan ini dibuat, tidak ada tanda tanda Rusia bisa menguasai Kiev meski daerah lainnya rusak oleh Rusia.Â
Bukti lain, ternyata tiga Perdana Menteri Eropa tidak takut untuk datang ke kota yang disebut sebut sangat "berbahaya" karena serangan Rusia.Â
Ketiga Perdana  Menteri tiba dikota Kyiv, dan bertemu dengan Presiden Volodymyr Zelenskyy pada hari Selasa.
Mereka 'serius' dengan dukungan dengan menunjukkan, bahkan ketika pemboman oleh militer Rusia semakin dekat ke pusat konflik kota, mereka berani datang.
Keberanian ketiga pemimpin itu melanjutkan perjalanan kereta api  patut 'diacungkan' jempol.Â
Meskipun ada kekhawatiran di Uni Eropa tentang risiko keamanan bepergian di dalam zona perang, mereka merasa aman ber kereta api selama berjam jam.
"Kita di Kyiv yang dilanda perang, sejarah sedang dibuat. Di sini, kebebasan berjuang melawan dunia tirani. Di sinilah masa depan kita semua tergantung pada keseimbangan." Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawiecki 'berkicau'di Twitter.
Perjalanan panjang melalui darat dari Polandia ke Kyiv oleh Perdana Menteri Polandia Morawiecki, wakil Perdana Menteri Polandia Jaroslaw Kaczynski dan Perdana Menteri Petr Fiala dari Republik Ceko dan Perdana Menteri Janez Jansa dari Slovenia.
Mereka mengirimkan pesan bahwa sebagian besar Ukraina masih berada di tangan Ukraina.
Tetapi dia juga menggarisbawahi situasi keamanan yang memburuk di Kyiv, serangkaian serangan menghantam lingkungan perumahan di kota  pada hari Selasa pertemuan itu.
Zelenskyy yang memposting video di Facebook, duduk mengelilingi meja dengan para pemimpin ketiga negara Eropa.
Ia memberi penjelasan kepada mereka tentang perkembangan perang. Setelah pertemuan itu, dia mengatakan  yakin "dengan teman-teman seperti itu" Ukraina akan mampu mengalahkan Rusia.
"Dan yang paling penting, kami benar-benar mempercayai para pemimpin negara-negara ini dan, oleh karena itu, ketika kami berbicara tentang jaminan keamanan, tentang masa depan kami di Uni Eropa, atau berbicara tentang kebijakan sanksi,kami tidak ragu," kata Zelenskyy seperti gambar yang diungkapkan berbagai jaringan berita.
Setelah pertemuan itu, Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawiecki meminta Uni Eropa untuk "sangat cepat" memberikan status kandidat kepada Ukraina.
Fiala mengatakan bahwa, dia ingin meyakinkan warga Ukraina bahwa  mereka"menampung istri dan anak-anak " dan memberi mereka "perlindungan" di Republik Ceko.
Sebuah pertemuan yang luar biasa  ditengah tengah serangan Rusia.
Kami di sini untuk mengagumi perjuangan Anda melawan agresor yang begitu kejam. Invasi ini harus dihentikan," kata Morawiecki.Â
"Mereka yang dibunuh oleh (Presiden Rusia Vladimir) Putin, mereka tidak akan pernah bisa dilupakan."
Dia juga menekankan Polandia, yang berbagi perbatasan 310 mil dengan Ukraina, akan mencoba membantu Ukraina mengatur pertahanannya.
"Kami tidak akan pernah meninggalkan Anda sendirian. Kami akan bersama Anda. Karena kami tahu Anda berjuang tidak hanya untuk rumah Anda, untuk kebebasan Anda, untuk keamanan Anda, tetapi juga untuk rumah kami," katanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H