Ini Alasan  UEA Absen mengutuk Rusia invasi Ukraina di PBB..
Amerika boleh saja kecewa karena Uni Emirat Arab mengambil sikap yang bertentangan dengan kebijakan AS.
UEA bersama Arab Saudi dianggap punya kedekatan dengan AS, tapi saat ini Arab khususnya UEA telah mulai berpaling ke negara lain.
Bukan tidak mungkin Arab Saudi juga akan mengikuti langkah yang sama melihat "lembek"nya negara itu dalam sikap membela Ukraina.
Jepang dan Taiwan juga sudah mulai was was, melihat perkembangan Perang di Ukraina.
Sebenarnya, UEA sudah lama meninggalkan AS Â mempertahankan hubungan yang kuat dengan Rusia.
Selama sesi Dewan Keamanan , 25 Februari 2022, Â UEA abstain atau golput mengecam Rusia di sidang Dewan Keamanan PBB.
Golputnya  salah satu sekutu utama AS dan Uni Eropa di Timur Tengah itu dikabarkan, karena satu hari sebelum invasi Rusia, Menteri Luar Negeri UAE Abdullah bin Zayed mengadakan pembicaraan telepon dengan mitranya dari Rusia, Sergey Lavrov.
Menurut Kantor Berita Emirate Arab , selama pembicaraan  Abu Dhabi dan Moskow terbaca, "keinginan untuk meningkatkan prospek kerjasama yang lebih erat."
Dimulai tahun 2018 putra mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan dan Putin telah
mempunyai kedekatan yang penting dengan Rusia.
Menteri Luar Negeri UEA, Anwar Gargash sampai mengatakan bahwa, "Sheikh Mohammed bin Zayed menjalin hubungan pribadi dengan Presiden Rusia Vladimir Putin."
Gargash, Â penasihat urusan diplomatik untuk presiden Emirat, menambahkan
 "identik atau sangat dekat" dalam semua masalah vital," katanya.
Volume pertukaran perdagangan di antara mereka telah berlipat ganda sejak 1997 menjadi sekitar 10 kali lipat atau  $5 miliar per tahun pada 2021.
Pasar UEA menampung lebih dari 4.000 perusahaan Rusia yang beroperasi di sektor real estat, industri, makanan, infrastruktur, pelabuhan, penerbangan, dan petrokimia.
UEA adalah tujuan  pertama  investasi Rusia, dan menyumbang 90% dari seluruh investasi Rusia di negara-negara Arab.
Pada Februari 2021, Rusia menyelenggarakan pameran lebih dari 400 merek produk militer utamanya dengan nama "IDEX 2021", di ibu kota, Abu Dhabi.
Pada saat yang sama, Moskow secara resmi mengungkapkan kesepakatan dengan Abu Dhabi untuk membeli helikopter VRT500 dan drone VRT300.
Menteri Perindustrian dan Perdagangan Rusia, Denis Manturv, mengatakan, Â bahwa polisi UEA
telah memesan  100 drone Rusia dan 100 helikopter.
Pemerintah UEA juga menandatangani perjanjian pada tahun 2017 dengan perusahaan militer Rusia, Rostec; Untuk mendapatkan satu skuadron pesawat Sukhoi "Su-35".
Su-35 adalah pesawat tempur serba guna yang dilengkapi dengan radar canggih, mampu terbang dengan kecepatan 2,5 ribu kilometer per jam untuk jarak 3,4 ribu kilometer, dengan jangkauan tempur 1,6 ribu kilometer.
Pada tahun 2000, Kementerian Pertahanan UAE menandatangani kontrak dengan Rusia untuk mengimpor 50 Â rudal anti-pesawat Pantsir-S1.
Sistem Pantsir jarak pendek adalah yang terbaik di dunia di kelasnya.
Menurut data resmi Rusia, dari tahun 2000 hingga 2014, Uni Emirat Arab menerima senjata dan peralatan militer senilai $714 juta dari produk industri pertahanan Rusia.
Alasan abstain UEA, Abdullah Al-Dajjah, kepala Departemen Media dan Studi Strategis di Universitas Al-Hussein Bin Talal Yordania, mengatakan:
 "Negara-negara Teluk  bekerjasama, termasuk UEA, selalu bijaksana dalam mengambil keputusan terkait politik internasional."
 Al-Dajjah menambahkan, "Keputusan Emirat datang dalam upaya untuk menyembuhkan keretakan, mengurangi ketegangan, dan mencoba untuk mendukung upaya negosiasi dan solusi damai," ujarnya.
AS pantas cemas jika satu demi satu negara mitranya akan meninggalkan Amerika Serikat.
Artikel Terkait,
 https://www.kompasiana.com/yudiramid0862/623136bd7a36cd655f20e852/mengapa-india-dan-uea-bersama-cina-abstain-mengecam-rusia-di-pbb
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H