Mohon tunggu...
YUDI M RAMID
YUDI M RAMID Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

Dari pekerja medis ke Asuransi dan BUMN....

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Mengapa India dan UEA bersama Cina Abstain Mengecam Rusia di PBB?

16 Maret 2022   08:15 Diperbarui: 16 Maret 2022   08:24 481
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kedua negara menandatangani 28 perjanjian investasi selama kunjungan Putin ke India. Foto: Gambar Profimedia

Dari  11 negara yang diharapkan mengecam Rusia, atas Invasi Rusia ke Ukraina, Cina tidak menggunakan hak vetonya dan memilih abstain.

Abstainnya  Cina dinilai oleh negara-negara Barat sebagai kemenangan karena menunjukkan isolasi internasional terhadap Rusia.

Namun ternyata Uni Emirat Arab yang disebut sebut sekutu AS juga ikut ikutan abstain  diikuti India. Jadi ada 3 negara  yang "absen" atau golput mengecam invasi Rusia ke Ukraina.

Resolusi itu dengan segera di "Veto" Rusia yang memiliki hak permanen.

Hak veto adalah hak untuk membatalkan keputusan, ketetapan, rancangan peraturan dan undang-undang atau resolusi.

Hak veto biasanya melekat pada salah satu lembaga tinggi negara atau pada dewan keamanan pada lembaga PBB. Di badan ini, hak veto hanya dimiliki Amerika Serikat, Rusia, Inggris, Perancis dan Cina.

"... Anda bisa memveto resolusi ini, tapi Anda tidak bisa memveto suara kami, Anda tidak bisa memveto kebenaran, Anda tidak bisa memveto prinsip-prinsip kami, Anda tidak bisa memveto rakyat Ukraina," kata  Duta Besar AS untuk PBB dengan kesal, Linda Thomas-Greenfield, usai voting digelar.

Sangat mudah untuk melihat mengapa Cina abstain atau tidak mendukungnya karena mereka jelas 'teman' yang punya hubungan historis.

Sedangkan Golputnya UEA cukup mengherankan, tapi akhirnya diduga  ada keinginan kuat dari negara itu mempertahankan hubungan  dekat dengan Rusia.

Menjawab pertanyaan, abstainnya Uni Emirat Arab, Menlu UEA, Anwar Gargash, mengatakan dalam sebuah pernyataan pers:

 "Sheikh Mohammed bin Zayed menjalin hubungan pribadi dengan Presiden Rusia Vladimir Putin," ujarnya singkat.

Sedangkan India   pada umumnya secara tegas memang berada di pihak Putin.  Mereka sering mengambil posisi   saling  dukung mendukung dalam isu-isu internasional.

Tahun 1971, India dan Uni Soviet menandatangani Perjanjian  aliansi India dengan Rusia.

Rusia mendukung India dalam masalah Kashmir yang sampai saat ini tidak "tergoyahkan."

Moskow telah menjadi benteng melawan intervensi internasional di Kashmir terhadap Pakistan.

Uni Soviet memveto resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan intervensi internasional di Kashmir sejak tahun 1957, 1962 dan 1971 dengan menggunakan hak Vetonya
" itu adalah masalah bilateral  India-Pakistan," veto Rusia.

Rusia menegaskan kembali sikap pro-India di Kashmir. Pada tahun 2019, ketika India memberikan status khusus Jammu dan Kashmir yang dikritik secara internasional.

Adanya hak Veto membawa akibat pada masalah kemanusiaan karena digunakannya oleh negara-negara itu untuk membawa kepentingannya sendiri dan juga kelompoknya.

Banyak suara-suara dari tokoh tokoh internasional agar PBB dirombak atau direformasi   pada PBB khususnya "hak Veto" di Dewan Keamanan PBB.

Namun hak Veto tetap tidak tergoyahkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun