Pesan tertulis diatas dimuat kompas adalah sebuah pesan yang maknanya sangat dalam ketika orang orang masih 'berdegil' untuk hidup normal biasa mengabaikan pandemi awal tahun 2020.mereka bekerja untuk merawat pasien.
Korban mulai berjatuhan. Ribuan jumlahnya karena keganasan Covid-19.
Berharganya perjuangan para perawat di garda terdepan dalam menghadapi pandemi.
Catatan menyedihkan, digarda depan jumlah tenaga kesehatan Indonesia yang meninggal akibat virus corona di Indonesia sebanyak 2.029 orang hingga 15 September 2021.
Dalam catatan itu 667 perawat yang meninggal akibat corona di tanah air, 388 bidan gugur, apoteker dan ahli teknologi laboratorium medis (ATLM) sebanyak 48 orang dan 47 orang.
Petugas rekam radiologi dan sebanyak 10 orang dan 5 orang.
Terapis gigi dan petugas ambulans sebanyak 4 orang. Lalu, tenaga elektromedik dan tenaga farmasi yang meninggal dunia karena corona sama-sama sebanyak 3 orang. Sementara, ada 70 kematian akibat corona yang berasal dari tenaga kesehatan lainnya.
Tenaga medis profesional, dokter 730 orang, dokter gigi yang meninggal akibat corona sebanyak 46 orang. Menurut sumber laporan databoks.katadata.co.id
Para tenaga kesehatan yang gugur tersebut merupakan pahlawan kesehatan dalam melawan pandemi corona di Indonesia. Untuk membantu perjuangan mereka dan masyarakat perlu ikut mengenang perjuangan mereka mencegah Covid-19.
Hari perawat Nasional Indonesia, berdiri tahun 1974, menyatukan organisasi perawat yang sudah ada yaitu Persatuan Djuru Kesehatan Indonesia (PDKI), Persatuan Perawat Indonesia (PPI), dan Ikatan Perawat Indonesia (IPI) dan beberapa organisasi perawat lain.
Semua organisasi perawat menggelar pertemuan dan sepakat menyatukan diri dalam satu wadah organisasi bernama Persatuan Perawat Nasional.
Pengabungan organisasi perawat dilakukan di Ruang Demontration, Jalan Prof. Eykman No. 34 Bandung, Jawa Barat pada tanggal 17 Maret 1974 yang disepakati menjadi Hari Perawat Nasional.
Tema Hari Perawat Nasional adalah “Perawat Tangguh, Indonesia Bebas Covid-19.
Masyarakat Sehat”
Tema ini mungkin masih 'hangat' saat ini ketika Covid-19 masih belum dapat dikuasai sepenuhnya.
Hormat kita kepada perawat yang telah berjuang. Sudah tepat kita mengenang mereka "pahlawan kemanusiaan yang tewas, ketika orang orang tidak terbuka dengan penyakit Covid-19 yang mereka idapkan .
Ada yang mencoba menutupi karena ketidak tahun yang pada akhirnya merugikan mereka.
Perawat,
“Kebaikan adalah apa yang kamu lakukan, dan kamu melakukannya dengan sangat baik. Terima kasih banyak. Selamat Hari Perawat Nasional.”
Tulisan untuk memperingati Hari Perawat Nasional, dimana saya juga pernah ikut sebagai "Perawat Medis" 4 tahun di rumah sakit dan Poliklinik setelah sebelumnya lebih tiga tahun dipendidikan Perawat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H