Mohon tunggu...
YUDI M RAMID
YUDI M RAMID Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

Dari pekerja medis ke Asuransi dan BUMN....

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Hapus Swab dan Test Antigen, Bisnis Swab Merugi?

9 Maret 2022   21:25 Diperbarui: 9 Maret 2022   21:39 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Saya termasuk paling gembira dengan dihapusnya kewajibanTes swab dan antigen.

Pemeriksaan itu membuat biaya bepergian  membengkak.

Biaya menurut Pemerintah  batas tertinggi harga rapid test antigen adalah Rp 99.000 untuk Pulau Jawa dan Bali, serta Rp 109.000 untuk luar pulau Jawa dan Bali. Banyak rumah sakit dan klinik biaya mulai dari Rp 120 ribu hingga Rp 275 ribu.

Di Jakarta sebuah rumah sakit saya dan keluarga terpaksa urut dada karena ada  test PCR/swab test dengan biaya mahal.
Ini harus untuk 3 orang kalau bepergian. 

Banyak pelayanan kesehatan berlomba lomba menyediakan pelayanan Swab dan antigen sebagai bisnis yang menguntungkan. 

Dengan dihapusnya ketentuan ini, jelas memukul bisnis mereka.

Saya rasa memang sudah waktunya hal seperti swab dan test antigen dihapuskan untuk meringankan masyarakat. 

Kalau sudah memberikan vaksin kepada masyarakat,sudah waktunya aturan kewajiban tes PCR dan Antigen  dihapus. Tapi kita tetap harus melaksanakan protokol kesehatan. Vaksin rupanya tidak menjamin kena Covid atau Omicron.  Tapi menurut berita kalau kena ringan dan tidak fatal.

Menghapus antigen dan swab berhemat, biaya transportasi menjadi lebih terjangkau.

Saya pernah memutuskan tidak jadi naik pesawat dan keluarga. Namun ternyata ada yang lebih murah.

Menggunakan kapal laut melalui sebuah perusahaan negara. Ada  fasilitas harga khusus untuk pemeriksaan tes swab Antigen dan PCR bagi calon penumpang kapal.

Untuk layanan tes Covid-19 ini mulai dari Rp50.000 untuk tes Antigen dan Rp215.000 untuk tes PCR.

Perusahaan bekerja sama dengan Pasporsehat  mendapatkan fasilitas tes Covid-19 dengan harga yang lebih terjangkau di kota keberangkatan yaitu Jakarta, Surabaya, serta Makassar. 

Calon penumpang yang telah memiliki tiket pelayaran dengan kapal pergi saat pendaftaran klaim tes PCR.

Bagaimana kalau hasil positif? Saya selalu takut hal itu terjadi. 

Namun syukurnya, beberapa kali test hasilnya negatif.

Teman saya ada yang hasilnya positif. Disarankan untuk isolasi mandiri.

Katanya teman itu mencoba ditempat lain dan hasilnya negatif.
Apa bisa begitu, saya tidak tahu.

Tentunya bagi pemeriksa dan yang membutuhkan berharap hasilnya negatif. 

Sama sama senang dan duit yang 'melayang ' tidak apa asal senang.
Kadang-kadang berpikir, sudah membuang  uang secara sia sia. Karena sehat sehat saja dari Covid-19. Hasil negatif.

Kalau positif seharusnya bersyukur, bisa tahu penyakit lebih awal.

Tapi sekarang saya berpikir secara ekonomis saja.
Pemerintah telah mencabut peraturan wajib swab dan antigen. 

Bisnis Swab dan Antigen mungkin dirugikan. 

Mudah mudahan negeri ini dapat bebas dari Covid-19

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun